Penyebab Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik bisa menyerang segala jenis kalangan, namun risikonya lebih tinggi seiring pertambahan usia. Di samping itu, ada sejumlah faktor lain yang dapat memicu penyakit ini, di antaranya kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol berlebihan, mengonsumsi obat pengencer darah, serta menggunakan obat-obatan terlarang.
Selain faktor gaya hidup, stroke hemoragik juga dipengaruhi penyakit lain. Misalnya, seseorang yang mengidap darah tinggi, cenderung bakal mengalami stroke hemoragik pula. Begitu pun dengan orang yang mengidap penyakit gagal ginjal kronis.
Sama seperti penyakit lain, stroke hemoragik bisa dipengaruhi faktor genetik. Penyakit ini berisiko tinggi menjangkiti seseorang dengan kondisi genetik yang menyebabkan dinding pembuluh darah mudah pecah, seperti sindrom Ehler-Danlos.
Gejala Stroke Hemoragik
Gejala stroke hemoragik sejatinya bervariasi, tergantung lokasi pecahnya pembuluh darah.
Bila stroke dipicu perdarahan intasebral atau di dalam otak, gejalanya meliputi kelemahan mendadak, kelumpuhan atau mati rasa di bagian tubuh mana pun, kesulitan berjalan, tidak mampu berbicara dan mengontrol gerakan mata, muntah, pernapasan tak teratur, pingsan, bahkan sampai kehilangan kesadaran.
Sedangkan, jika stroke dipicu perdarahan subarachnoid atau di ruang antara otak dan selaput pembungkus otak, gejalanya meliputi sakit kepala yang sangat parah dan tiba-tiba, kebingungan, kekakuan leher, tidak mampu melihat cahaya terang, mual dan muntah, kejang, sampai koma.
Kalau Anda mengalami salah satu di antara gejala tadi, segeralah periksa ke dokter. Sebagaimana petuah mengatakan: lebih baik mencegah daripada mengobati. (Nurisma)