bakabar.com, BANJARMASIN – Fakta baru muncul dalam insiden pembunuhan Fatmawati (59) di eks Bioskop, Cempaka, Banjarmasin.
Sebelumnya, Fatmawati dibunuh Z (30) tak lain suaminya sendiri. Ifat, sapaan akrab Fatmawati, ditikam dan dipukuli hingga meregang nyawa.
Motifnya sepele. Ifat dianggap terlalu lama tidur. Ceritanya, Rabu (2/2) malam keduanya usai pesta miras. Selesai menegak miras oplosan, keduanya tidur bersama.
“Sempat cekcok lalu korban meminta pelaku membelikan miras,” cerita Kapolsek Banjarmasin Tengah Kompol Susilo didampingi Kanit Reskrim Ipda I Gusti Ngurah Utama, Jumat (4/2).
Sampai pada pukul 11.00, Z terbangun. Melihat Ifat masih tidur, Z naik pitam. Istrinya itu tak mau dibangunkan.
Z yang emosi mulai melayangkan satu per satu bogem mentah ke istrinya. Termasuk dengan gunting kuku.
“Sebanyak enam kali pukulan ke dada,” ujar Ngurah.
Pukulan bertubi-tubi membuat Ifat tak berdaya. Sebagian tulang rusuknya patah. Tak berhenti, Z lalu menikam dagu Ifat.
Baru setelah melihat istrinya tak bergerak, Z mulai sadar. Panik, Z turun ke lantai 2 dan bertemu warga.
Seakan tak bersalah, Z mengambil spon dan mengusap wajah istrinya yang sudah tak bernyawa.
Z juga lebih dulu membuang gunting kuku yang digunakannya menikam Ifat.
Polisi lalu mengendus kejanggalan. Mereka menginterogasi Z yang tampak masih dalam pengaruh miras. Z terus diinterogasi sampai pengaruh miras hilang. Hingga akhirnya ia mengakui membunuh teman hidupnya itu.
“Jadi motif pembunuhannya hanya karena persoalan sepele,” kata Ngurah.
Terungkap jika hari-hari kedua pasangan beda usia itu hidup menggelandang.
Mereka memanfaatkan emperan bangunan bekas bioskop di lantai 3 Pasar Cempaka untuk tidur.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya