apahabar.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa dirinya tidak percaya ekonomi Indonesia dibangun oleh sistem kapitalis. Selama ini sistem tersebut sering dianggap digerakan oleh kelompok oligarki.
Penolakan anggapan tersebut ia sampaikan dengan memaparkan jumlah UMKM Indonesia saat ini mencapai 64 juta. Jumlah UMKM tersebut mampu menyerap lapangan pekerjaan sebesar 97 persen.
"Maka BUMN turut hadir di tengah para pelaku usaha untuk menjadi ekosistem besar. Tapi inilah Indonesia, di mana fondasi dari ekonomi kita adalah ekonomi kerakyatan," ungkapnya saat membuka acara Padi UMK Hybrid Expo 2022 di Mall Sarinah Jakarta, Rabu (28/9).
Menurutnya pelaku UMKM bekerja dengan setulus hati. Sehingga BUMN hadir membantu dengan beberapa cara seperti menyiapkan pembiayaan, market, atau melakukan pendampingan.
BUMN juga akan terus melakukan kolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM untuk bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang sudah mencapai 5 persen setiap tahun. Hal serupa juga akan dilakukan untuk mempertahankan pertumbuhan UMKM.
"Ayolah menjadi bagian dari ekonomi kerakyatan yang menjadi fondasi bangsa ini," pungkasnya.
Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting menyampaikan kalau antusiasme UMKM untuk mengikuti PADI mengalami peningkatan. Tercatat pada Expo pertama hanya ada 244 UMKM yang bergabung sedangkan yang kedua 295 UKM dan mengalami peningkatan drastis menjadi 412 UMKM.
"Acara offline dihadiri oleh 40 UMKM yang berlokasi di basement dan lantai dasar, jadi semua produk dari 8 organisasi ditampilkan pada kesempatan ini," ungkapnya.
Menurutnya kenaikan tidak hanya terjadi pada jumlah UMKM, namun untuk jumlah perusahaan BUMN juga ikut meningkat dari yang sebelumnya hanya 9 BUMN sekarang sudah menjadi 94 perusahaan yang tergabung dalam PaDi.
Adapun nilai transaksi BUMN kepada UMKM mengalami peningkatan. Pada 2020 dengan nilai transaksi sebesar Rp11,7 triliun dengan sebanyak 92.000 transaksi. Kenaikan terjadi pada 2021 dengan nilai transaksi sebesar Rp21,9 triliun dengan sebanyak 263.000 transaksi.
Sedangkan sampai akhir Agustus 2022 kembali meningkat menjadi Rp24,5 triliun.
"Sekitar 8000 buyer BUMN sudah siap berbelanja mensukseskan PaDi UMKM Expo 2022," jelasnya.
Pasar Digital (PaDi) UMKM Expo 2022 untuk pertama kalinya bisa diadakan secara hybrid. Setelah 2 kali acara sebelumnya hanya bisa diadakan secara virtual akibat pandemi covid-19.
Sebagai informasi untuk kegiatan offline akan dilangsung mulai dari hari ini 28 Septermber sampai 2 Oktober 2022, sedangkan untuk online akan selesai pada 12 Oktober 2022.