bakabar.com, JAKARTA – Studio Ghibli kembali memukau penonton dengan karya terbarunya, "The Boy and The Heron", yang terasa sebagai jendela terbuka ke dalam kehidupan Hayao Miyazaki.
Melansir Digital Spy, Kamis (12/10), film animasi ini membawa penggemar pada perjalanan dengan memadukan imajinasi liar Spirited Away, skala epik Putri Mononoke, dan kehangatan emosional My Neighbor Totoro, sembari menjelajahi masa dewasa yang penuh keunikan.
Karya luar biasa khas Miyazaki sekali lagi menjadi kekuatan yang pernah ada dalam dunia film animasi, menciptakan pengalaman visual yang monumental.
"The Boy and The Heron" mengikuti perjalanan Mahito, seorang bocah 10 tahun yang pindah ke pedesaan setelah kehilangan ibunya dalam kebakaran rumah sakit selama Perang Dunia Kedua.
Bersama ayahnya dan bibi barunya, mereka menemukan rumah tua yang penuh misteri.
Baca Juga: Film dan Series Netflix Oktober 2023, Wajib Masuk Daftar Nonton Kamu!
Awalnya dianggap sebagai adaptasi dari novel tahun 1937, "How Do You Live?" oleh Genzaburo Yoshino, film ini cepat berubah menjadi cerita yang lebih kompleks.
Meskipun buku itu muncul singkat dalam film, Mahito mencoba memahami dunia di tengah kesedihan mendalam.
Fantasi memasuki kehidupannya ketika bangau abu-abu berbicara membawanya ke menara misterius di taman rumah mereka.
Baca Juga: Christine Hakim Gelar Kelas Akting di Jakarta Film Week
Mahito terlibat dalam petualangan nyata dan ajaib yang mengingatkan pada karya-karya klasik seperti "Alice in Wonderland," "The Wonderful Wizard of Oz," "The Secret Garden," "The Little Prince," dan karya Ursula K LeGuin.
Jika "The Wind Rises" menghormati cinta Miyazaki pada penerbangan dan konfliknya dengan teknologi, "The Boy and The Heron" adalah surat cinta untuk fantasi dan sastra anak-anak.
Film ini menghubungkan masa lalu Miyazaki dengan ceritanya, dari ayah Mahito yang menjalankan pabrik pesawat hingga meninggalkan Tokyo saat kecil karena perang.
Namun, fokusnya bukan hanya pada masa lalu; Miyazaki juga merenungi masa kini dan masa depan, khususnya kekhawatiran tentang kelangsungan Studio Ghibli.
Baca Juga: Kisah Audrey Hepburn, Ikon Film dan Fesyen yang Abadi
Meskipun cemas dengan keadaan dunia yang hancur, Miyazaki tetap kuat dalam keyakinannya bahwa anak-anak adalah kunci masa depan yang membawa harapan baru bagi dunia.
"The Boy and The Heron" bukan hanya refleksi diri, tetapi juga karya penuh trik. Miyazaki menyajikan cerita yang berbelit-belit dan mengejutkan, tanpa kehilangan fokus pada berbagai tema yang diangkat.
Seperti karya-karya sebelumnya, film ini tumbuh dan berkembang seiring waktu, menjadi entitas hidup yang melampaui batas umur sebagian besar film.
Dengan imajinasi dan kreativitas yang melimpah, "The Boy and The Heron" adalah persembahan ajaib dari seorang sutradara legendaris, Hayao Miyazaki.
Belum ada tanggal rilis film ini di Indonesia, namun The Boy and The Heron akan segera tayang di bioskop IMAX di seluruh dunia pada 8 Desember 2023.