bakabar.com, BANJARMASIN – Stigma negatif program KB masih marak terjadi di kalangan masyarakat. Dalam upaya pengendalian penduduk, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) terus gencar menyosialisasikan penggunaan alat kontrasepsi yang tepat.
“Masyarakat bisa memilih. Apabila merasakan dampak tadi, kami inginnya mereka beralih ke metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP),” ucap Kepala BKKBN Kalsel, Ramlan di ruang kerjanya, Rabu (1/7) pagi.
Beberapa efek samping yang kerap dirasakan pengguna KB yaitu penambahan berat badan, haid tidak lancar hingga menurunnya masa subur. Sementara itu ada beberapa jenis metode kontrasepsi yang dapat dipilih oleh masyarakat seperti pil KB, implant, kondom, suntik KB, MOW (Metode Operasi Wanita) atau Tubektomi dan MOP (Metode Operasi Pria) atau Vasektomi.
“Merubah citra masyarakat itu bertahap. Kami selalu sosialisasikan, kemudian melakukan KIE kepada masyarakat. Dalam upaya mereka mau beralih ke MKJP,” lanjut Ramlan
Dalam rangkaian Hari Keluarga Nasional ke-27 belum lama tadi, Kalsel mampu meraih capaian target lebih dari 50 akseptor. Perolehan pelayanan KB ini terdiri dari 41.399 pil KB, 2.186 kondom, 4.732 suntik, 131 IUD, 1.830 implant, 5 MUP dan 25 MOW. Atau total pelayanan sebesar 50.308 akseptor.
“Ke depan kami harus merapatkan barisan, terutama mengkampanyekan lagi program KB sehingga bisa diterima masyarakat,” pungkasnya.
Editor: Muhammad Bulkini