Pengkot Taekwondo Solo

Soal Pemilihan Ketua Pengkot Taekwondo Solo, Gibran: Saya Tak Setuju

Pemilihan Ketua Pengurus Kota (Pengkot) Taekwondo Solo diwarnai dengan aksi protes oleh sejumlah orang tua siswa pada Minggu (7/5).

Featured-Image
Walikota Solo, Gibran Rakabuming ditemui di Balaikota Solo. Foto : apahabar.com/Fernando

bakabar.com, SOLO - Pemilihan Ketua Pengurus Kota (Pengkot) Taekwondo Solo diwarnai dengan aksi protes oleh sejumlah orang tua siswa pada Minggu (7/5) kemarin.

Dalam sebuah video yang didapat bakabar.com, Selasa, (9/5), Sari, salah satu orang tua siswa melayangkan aksi protesnya didampingi beberapa orang tua siswa yang lain.

"Mana minta maaf, usut itu. Selesaikan dulu dengan kami baru jadi ketua. Seharusnya ketua harus bersih dari predator. Kita nyerahin anak-anak, gak gratisan. Bayar mahal dan sudah percaya," ujar Sari dalam video tersebut.

Diketahui Musyawarah Kota (Muskot) pemilihan Pengurus Kota (Pengkot) Taekwondo Solo meloloskan Brilian Noktiluca Priliko sebagai ketua baru melalui jalur aklamasi.

Baca Juga: Gegara Gibran dan Jokowi Effect, Omzet Solo Safari Tembus Rp14 Milliar dalam 3 Bulan

Brilian Noctiluca dipilih menggantikan Ketua Pengkot Taekwondo sebelumnya yakni Donny Susanto yang menjadi tersangka pencabulan kepada murid-muridnya.

Walikota Solo, Gibran Rakabuming saat dikonfirmasi mengaku sudah mengetahui adanya insiden tersebut dari laporan pelatih senior Taekwondo Solo, Tanu Kismanto.

"Ketuanya baru, tapi saya tidak setuju ketuanya itu. Nanti biar diurus Koni dan lain-lain sama pemilik dojang. Intinya kasus yang kemarin (pelecehan seksual) terus dikembangkan soalnya korbannya bertambah," ungkap Gibran ditemui di Balaikota Solo, Selasa (9/5).

Baca Juga: Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Lepas, Menpora Dito Janjikan FIFA Match Day di Solo

Terkait pemilihan Pengkot Taekwondo Solo, dirinya mengaku tidak diundang dan menyesali adanya Muskot tanpa mendengarkan masukan dari dojang-dojang lain. Terlebih lagi adanya protes dari para orang tua korban pelecehan seksual.

"Itu masalah etika. Kemarin saya ga setuju pengkot yang baru. Kalau bisa jangan dari dojang yang sama. Soalnya orang tua, orang tua pada takut. Udah ada kejadian gitu," terangnya.

Meski demikian, putra Presiden Joko Widodo itu menyebut sudah melakukan komunikasi dengan pihak yang protes dan pengurus Taekwondo di Solo.

"Udah saya urus, keputusan dari Koni dari pengurus provinsi. Ditunggu aja, tugas saya sekarang ngawal bocah-bocah korban pelecehan seksual. Saya ga minta dibatalkan atau di ganti pokoknya semua ngikuti proses," paparnya.

Baca Juga: Kaesang Didukung Gerindra Maju Pilkada, Gibran: Wali Kota Solo Idealnya dari PDIP

Gibran menegaskan bahwa dirinya berbicara bukan kapasitas sebagai wali kota, namun sebagai salah satu orang tua yang anaknya pernah belajar di dojang Taekwondo.

"Banyak loh ASN yang anaknya sekolah di situ. Gara-gara saya nyekolahin anak saya di situ. Saya kan punya tanggung jawab moral, ini bukan masalah ini wali kota. Soalnya anak saya sudah pernah di situ, itu tugas saya. Ini mau dirapatin untuk melindungi semua," tandasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner