Kebakaran Smelter

Smelter PT ITSS Meledak, DPR Desak Lakukan Penyelidikan

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno mendesak agar dilakukan pemeriksaan mengenai penyebab meledaknya smelter PT ITSS di Morowali, Sulawesi Tengah yang

Featured-Image
Kebakaran di smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah, Minggu (24/12). Foto: Istimewa

bakabar.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno mendesak agar dilakukan penyelidikan mengenai penyebab meledaknya smelter PT ITSS di Morowali, Sulawesi Tengah, pada Minggu (24/12) pagi.

"Ya kami telah menerima kabar adanya musibah di smelter PT ITSS di Morowali. Kami prihatin dengan kondisi yang terjadi. Kami akan mengamati perkembangannya," katanya kepada bakabar.com, Minggu (24/12).

Legislator sekaligus Sekjen PAN ini juga meminta agar kepolisian dan Kementerian ESDM dapat segera melakukan penyelidikan mengenai penyebab terjadinya ledakan secara objektif dan transparan.

Baca Juga: Smelter Asal China Meledak, Ini Profil PT ITSS Morowali

Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Tungku Smelter Morowali Bertambah

Hasil pemeriksaan tersebut, kata Eddy, nantinya akan dilakukan penelahaan dan kajian secara menyeluruh di internal Komisi VII.

"Akan kami tindaklanjuti dalam bentuk rapat dengar pendapat ketika semua fakta dan semua informasi sudah lengkap," ujarnya.

Legislator dapil Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur ini mendesar agar penanganan korban dapat segera diprioritaskan.

"Prioritas secara baik dan cepat. Ini menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari PT ITSS," pungkasnya.

Baca Juga: Pasca-Ledakan Smelter, WALHI Sulteng Desak Penghentian Produksi PT IMIP

Sebelumnya diberitakan, tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) Morowali, Sulawesi Tengah meledak, Minggu (24/12) pagi. Sebanyak 35 orang dilaporkan menjadi korban.

Dari 35 korban, 12 dinyatakan tewas. Sisanya mengalami luka bakar.

Dari informasi yang diterima. Sebagian korban selamat mengalami luka bakar berat hampir 70 persen. Saat ini masih dalam penanganan medis.

Editor


Komentar
Banner
Banner