bakabar.com, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto menyoroti insiden tungku smelter meledak kembali di PT Sulawesi Mining Investment (SMI). Peristiwa itu dinilai sebagai alarm bahaya program hilirisasi nikel pemerintah.
Rofik mengatakan insiden ini menambah catatan buruk bagi program hilirisasi yang selama ini dipromosikan Pemerintahan Jokowi. Sepanjang tahun 2023. Sudah terdapat 20 kali kecelakaan terkait industri smelter.
“Kejadian meledaknya smelter PT SMI ini juga sangat ironis karena terjadi pada saat Pemerintah masih belum usai dalam menyelidiki insiden ledakan smelter yang terjadi di pabrik PT ITSS dengan korban jiwa sebanyak 19 orang,” kata Rofik, di Jakarta, Senin (22/1).
Baca Juga: Kebakaran Smelter PT SMI Morowali Akibat Limbah Baja Meluber
Ia meminta pemerintah bertindak cepat dan tepat dalam menyelidiki insiden PT SMI ini serta mengambil tindakan hukum yang tegas. Menurutnya, pemerintah harus serius karena insiden ini sudah menimbulkan banyak korban jiwa khususnya pekerja lokal.
“Rentetan kecelakaan yang terjadi ini merupakan alarm bahaya yang terang benderang bahwa banyak yang tidak beres dengan program hilirisasi ini,” tegas politisi asli Purbalingga tersebut.
Lanjutnya, Rofik juga mendesak pemerintah untuk mengevaluasi ulang program hilirisasi nikel yang sementara ini lebih banyak mudarat dari manfaatnya.
“Masyarakat banyak dirugikan berupa nilai tambah yang kecil, terjadinya kecelakaan dan korban jiwa, kerusakan lingkungan hidup dan juga cadangan nikel terus menipis,” terang Rofik.
Baca Juga: Smelter Morowali Kebakaran 2 Kali: Ada Perusahaan Disembunyikan?
Sebelumnya, Manajemen PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) mengeluarkan pernyataan terkait kebakaran smelter, Jumat (19/1) malam. Mereka tak menyanggah.
Media Relations Head PT IMIP, Dedy Kurniawan memberi penjelasan resmi. Katanya kebakaran itu terjadi di PT Sulawesi Mining Investment (SMI). Sekitar pukul 19.40 Wita.
"Tungku 1 di smelter milik PT SMI meluap. Dan mengakibatkan cairan slag yang berada di dalam meluber dan merambat hingga ke lantai dasar smelter," bebernya.