bakabar.com, JAKARTA - Manajemen PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) mengeluarkan pernyataan terkait kebakaran smelter, Jumat (19/1) malam. Mereka tak menyanggah.
Media Relations Head PT IMIP, Dedy Kurniawan memberi penjelasan resmi. Katanya kebakaran itu terjadi di PT Sulawesi Mining Investment (SMI). Sekitar pukul 19.40 Wita.
"Tungku 1 di smelter milik PT SMI meluap. Dan mengakibatkan cairan slag yang berada di dalam meluber dan merambat hingga ke lantai dasar smelter," bebernya, Sabtu (20/1).
Baca Juga: Lagi! Kebakaran Tungku Smelter IMIP Morowali Kembali Terjadi
Akibatnya jaringan kabel listrik di area itu terkena paparan panas.
"Untuk mencegah terjadinya kebakaran, aliran listrik di smelter milik PT SMI lalu dipadamkan. Seluruh karyawan yang bekerja di area tersebut lalu dievakuasi," lanjutnya.
Biar tahu saja. Slag adalah limbah dari proses peleburan baja. Berupa residu yang berwujud gumpalan menyerupai logam. Cairan itulah yang meluber.
Dalam insiden itu, empat unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan. Mereka melakukan pemyemprotan untuk mendinginkan cairan slag.
Prosesnya berlangsung sekitar 45 menit. Cairan slag akhirnya berhasil didinginkan.
Kata Dedy, ada dua orang karyawan yang dievakuasi dalam insiden itu. Mereka mendapatkan observasi dan penanganan.
"Hasil observasi, tidak ditemukan luka apapun. Setelah selama kurang-lebih dua jam berada di instalasi klinik PT IMIP, kedua karyawan itu diizinkan pulang ke rumahnya masing-masing," tutupnya.
Baca Juga: Smelter di Morowali Meledak, DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kemenperin
IMIP mengeklaim situasi di smelter itu sudah kembali normal. Namun pihak PT SMI masih menghentikan pengoperasian tungku 1 untuk kebutuhan investigasi dan perbaikan.
Sebelumnya, Kapolres Morowali AKBP Suprianto memastikan tak tinggal diam. Mereke mendalami insiden ini.
"Penyebab kejadian masih kami selidiki," katanya kepada bakabar.com.