Kebakaran Smelter

Smelter Asal China Meledak, Ini Profil PT ITSS Morowali

Smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) terbakar, Minggu (24/12).

Featured-Image
Grup Tsingshan atau Tsingshan Holding Group Co yang membawahi langsung PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS). Foto: Tsingshan Holding Group

bakabar.com, JAKARTA - Smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) terbakar, Minggu (24/12).

Penyebab ledakan sementara disebabkan berasal dari tungku. Akibat dari insiden tersebut, sementara ini sebanyak puluhan karyawan mengalami luka bakar.

PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) merupakan perusahaan asal China yang didirikan di Wenzhou pada 1980-an. Pengusaha bernama Xiang Guangda merupakan sang pencetus perusahaan tersebut.

PT ITSS diketahui memiliki pabrik smelter nikel dan stainless steel berskala besar. Adapun tujuannya untuk memproduksi serta untuk peleburan baja tahan karat.

Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Tungku Smelter Morowali Bertambah

Tsingshan mulai berinvestasi ke industri nikel Indonesia pada tahun 2009. Pada 2018, Tsingshan Stainless Steel menjadi produsen baja terbesar ke-46 dunia dengan menghasilkan 9,29 juta ton baja.

Pusat operasi PT ITSS berada di Kabupaten Morowali, Sulteng dengan target kapasitas 600.000 ton per tahun dan stainless steel sebanyak 1 juta ton per tahun.

PT ITSS memiliki lebih dari 20 smelter pengolahan nikel di Morowali. Pembangunan smelter di kawasan IMIP tersebut merupakan kerjasama dengan Bintang Delapan Group dari Indonesia pada tahun 2017.

Baca Juga: Tungku Smelter Morowali Meledak, 12 Orang Dikabarkan Tewas

Keberadaan PT ITSS di kawasan industri Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah diketahui bersama dengan PT. GCNS, PT IRNC, dan PT TSI di bawah Grup Tsinghan.

Raksasa industri Tsingshan yang berbasis di Shanghai dan Wenzhou tersebut membawahi empat grup besar.

Di antaranya Tsingshan Holding Group Co., Ltd., Shanghai Decent Investment (Group) Co., Ltd., Tsingtuo Group Co., Ltd. dan Eternal Tsingshan Group Co.

Tak hanya itu, masih ada sebanyak 100 anak perusahaan yang menginduk di empat group industri Tsingshan.

Grup Tsingshan diketahui memiliki proyek besar di Indonesia. Berlokasi di kawasan industri Morowali, Grup Tsingshan dilaporkan menggarap lahan tambang seluas 2.000 hektare.

Baca Juga: Korban Selamat Ledakan Smelter Morowali Alami Luka Bakar Berat

Adapun, sederet perusahaan yang tergabung dalam Grup Tsingshan di antaranya PT. Taman Industri Indonesia Morowali Park (IMIP), PT. Sulawesi Mining Investment Indonesia (SMI), PT. Guangqing Nickel Corporations Indonesia (GCNS).

Selain itu, masih ada juga PT. Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), PT. Indonesia Ruipu Nichrome (IRNC), PT. Tsingshan Steel Indonesia (TSI), dan PT. Dexin Baja Indonesia (DSI).

Tak hanya di Indonesia, Grup Tsinghan juga tengah menggarap proyek di sejumlah negara lain seperti Singapura, India, Amerika Serikat, dan negara lain. Termasuk juga mengelola kurang lebih 15 anak perusahaan/kantor perwakilan.

Editor
Komentar
Banner
Banner