bakabar.com, BANJARBARU – Sidang lanjutan kasus pembunuhan terhadap jurnalis Juwita dengan terdakwa oknum TNI AL bernama Jumran, kembali digelar di Pengadilan Militer (Dilmil) I-06 Banjarmasin, Kamis (8/5).
Dalam sidang kedua, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Letkol Chk Sunandi dari Odmil III-15 Banjarmasin menghadirkan 2 saksi melalui sambungan daring. Kedua saksi tersebut merupakan rekan terdakwa sesama anggota TNI AL di Balikpapan.
Salah seorang saksi, Vicky Febrian, mengetahui tentang korban dari Jumran sejak Maret 2025. Jumran bercerita mengenai kedekatan dengan Juwita dimulai saat mengikuti tes MMA. Hubungan mereka sempat berlanjut hingga menginap bersama di sebuah hotel.
“Jumran bercerita Juwita sempat mengirimkan foto dirinya tanpa pakaian. Lalu kakak Juwita menuntut agar Jumran menikahi sang adik. Namun Jumran malah mengatakan, ‘apa saya bunuh saja Juwita’,” ungkap Vicky dalam kesaksian.
Vicky mengira pernyataan Jumran hanya candaan. Namun malam 22 Maret 2025 sekitar pukul 23.00 Wita, Vicky mengaku dikejutkan dengan pengakuan mengejutkan dari Jumran yang mengaku telah membunuh Juwita.
“Dia bilang menculik Juwita dengan berpura-pura menjadi anggota pasukan khusus. Kemudian Juwita dibunuh dan seolah-olah dibuat seperti kecelakaan tunggal,” beber Vicky.
Sontak Vicky dan saksi lain merasa ketakutan setelah pengakuan tersebut. Jumran kemudian memaksa mereka menghapus aplikasi pemesanan tiket pesawat dari ponsel mereka. Meski sempat menolak, akhirnya permintaan tersebut dituruti karena adanya tekanan dari Jumran.
Dalam kesaksian tersebut, Vicky juga menyebut bahwa alasan Jumran enggan menikahi Juwita kemungkinan karena telah memiliki pacar lain di Kendari berinisial RT yang dikenal sejak 2021.
