Skandal Aborsi

Sesal Sejoli Aborsi di Kotabaru: Lima Bulan Baru Panik

Bukan penyesalan kalau datangnya tidak di belakang. Hal inilah yang dirasakan sejoli pelaku aborsi di Kotabaru, Kalimantan Selatan. 

Featured-Image
Pelaku aborsi dan penguburan bayi saat diinterogasi penyidik di Mapolres Kotabaru. apahabar.com/Masduki

bakabar.com, KOTABARU - Bukan penyesalan kalau datangnya tidak di belakang. Hal inilah yang dirasakan sejoli pelaku aborsi di Kotabaru, Kalimantan Selatan. 

Nyaris empat tahun bersama, jalinan asmara keduanya pupus setelah ulah kejinya mengubur bayinya sendiri di kebun warga dibongkar kepolisian. 

Kepada bakabar.com, MRS (22) menyesal telah melakukan perbuatannya itu hingga membuat orang terdekatnya menanggung rasa malu. Sebelumnya pemuda labil satu ini juga sempat panik saat sang kekasih C (23) mengaku sedang hamil lima bulan.

Baca Juga: Tega! Pasangan Kekasih di Kotabaru Lakukan Aborsi

"Iya, memang awalnya memang kami mau menikah, tapi saya bingung harus bagaimana setelah pacar saya hamil," ucap MRS saat ditanya bakabar.com di hadapan penyidik.

Hari demi hari terus berlalu. Usia kandungan terus bertambah hingga akhirnya terbesit dari keduanya untuk melakukan aborsi.

Perdebatan pasangan kekasih ini juga sempat pecah. Di satu sisi, ia takut ulahnya terendus. Di sisi lain tak sanggup menahan rasa malu jika bayi yang dikandung lahir sebelum pernikahan.

Baca Juga: Praktik Aborsi Ilegal di Jakpus Raup Untung Ratusan Juta per Bulan

"Pacar saya memang terus menangis saat itu. Saya juga bingung. Dia itu takut sama orang tuanya, makanya ingin menggugurkan kandungan," ucapnya lirih, Kamis (27/7).

Berdalih iba dan kasihan terhadap sang pacar, lalu pelaku bersedia menambah uang sang pacar untuk membeli obat aborsi via online.

Obat itu disebutnya seharga Rp1,8 juta.

"Saya tidak tega. Dia itu menangis terus, lalu saya menambah Rp300 ribu untuk beli obat," imbuhnya.

Baca Juga: DPR Desak Kapolri Transparan Usut Transaksi Gendut Kapolres Kotabaru

Cerita pelaku ini pun berlanjut. Setelah beberapa hari diorder obat itu tiba. Lalu aborsi pun terjadi. Sampai akhirnya bayinya keluar di dalam kamar mandi.

Bayi itu keluar dalam kondisi meninggal dunia lalu pelaku mendatangi sang pacar untuk mengambilnya lalu diam-diam mengubur di semak-semak.

"Saya datang ke rumahnya, dan mengambil bayi itu dan menguburnya di semak-semak," tambahnya.

Baca Juga: BREAKING! Kapolri Bicara Progres Pemeriksaan Kapolres Kotabaru

Lantaran untuk menggali perlu alat cangkul, pemuda ini akhirnya memberanikan diri meminjamnya ke teman dekatnya.

"Karena saat itu teman saya ikut ke lokasi, maka saya beralasan ke dia bahwa saya pinjam cangkul untuk mengubur kucing yang mati," imbuhnya.

Sebelumnya kepada penyidik sang kekasihnya juga mengaku aborsi terpaksa dilakukan lantaran takut kehamilannya diketahui orang tua.

"Dia ngakunya takut dan malu kepada kedua orang tuanya, utamanya sang ayah. Selebihnya, juga sikap sang pacar belakangan mulai berubah," ujar Kasat Reskrim AKP Iksan Prananto, melalui Kanit PPA Aiptu Riskiantoro.

Baca Juga: Pengganti Takdir Mattanete: Mantan Kapolres Kotabaru Berharta Rp4,8 M

Menariknya, atas pengakuan pelaku sepanjang asmara terjalin, hubungan terlarang mereka sering lakukan di hotel dan penginapan di Kotabaru.

Sementara untuk mengecoh petugas hotel, sang pria berinisiatif memesan kamar terlebih dahulu, lalu sang pacar datang ke kamar belakangan.

Sebelumnya prosesi pembongkaran bayi yang sempat menjadi perhatian warga setempat yang dikubur pelaku dikomandani langsung oleh KBO Satreskrim Ipda Kity Tokan.

Sebagai informasi, kasus amoral ini telah ditangani jajaran Satreskrim, dan pasangan tersebut sudah diamankan di Mapolres Kotabaru untuk diproses hukum lebih lanjut.

Bahkan, pasal berlapis juga disematkan demi menjerat pasangan kekasih ini, dan mereka juga terancam pidana penjara selama 10 tahun..

Pasangan kekasih ini belakangan diketahui merupakan warga pusat Bumi Saijaan, Desa Sungai Taib, dan Pal 1 Desa Dirgahayu, Pulau Laut Utara.

Editor


Komentar
Banner
Banner