bakabar.com, BANJARBARU - Puncak musim hujan di beberapa daerah di Kalimantan Selatan tidak sama.
Prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan setiap wilayah memiliki tingkat risiko hujan lebat yang berbeda-beda.
Bahkan sebagian besar daerah di Kalsel memang telah memasuki intensitas hujan tertinggi mulai November hingga Desember.
“Puncak musim hujan di Kalsel secara umum mulai November dan Desember,” papar Ketua Pokja Pengelolaan Data dan Informasi BMKG Kalsel, Wiji Cahyadi, beberapa waktu lalu.
Memasuki Desember 2025, curah hujan kategori tinggi akan muncul di sejumlah daerah “Muncul di bagian barat warnanya hijau kriteria tinggi 300 hingga 400 milimeter," sebutnya.
Terdapat juga beberapa daerah yang berpotensi lebih ekstrem dalam rentang 400 hingga 500 milimeter, "Ini di sebagian Tanah Laut dan Banjarbaru bagian selatan,” .tambah Wini
Beberapa daerah bahkan mencatat kategori tinggi lebih awal, seperti Kabupaten Banjar, sebagian Hulu Sungai Tengah (HST) dan Hulu Sungai Selatan (HSS).
Dimana BMKG juga turut mengamati sifat hujan yang cenderung lebih basah dari biasanya.
“Kalau sifat hujan cenderung normal hingga atas normal, artinya memang itu secara umumnya sifat hujan lebih tinggi dari biasanya,” terangnya.
Namun di beberapa daerah lain mengalami puncak musim hujan lebih lambat seperti di wilayah timur Kalsel, "Kawasan ini meliputi Kotabaru dan Tanah Bumbu. Puncak musim hujan mulai Januari hingga Februari,” jelasnya.
Di sisi lain, terdapat wilayah yang justru mengalami puncak musim hujan di bulan lebih akhir, "Puncak hujan sebagian Tanah Laut dan Tanah Bumbu mulai Mei," tutup Wiji.









