bakabar.com, JEMBER - Sebentar lagi Jemaah Haji asal Jember akan pulang ke Tanah Air. Tercatat, sudah ada sembilan orang yang meninggal dunia di Mekkah.
Jadwal kepulangan jemaah haji Jember dilakukan bertahap. Dimulai 23 Juli hingga 4 Agustus mendatang.
Kepala Kantor Kemenag Jember, Akmad Sruji Bahtiar menyebut, ada 2.318 jemaah mereka yang berangkat ke Mekkah. Sebagian besar merupakan warga dengan usia lanjut.
Dari jumlah tersebut, kata Sruji, per hari ini, Jumat (21/7), sudah ada sembilan jemaah haji Jember yang meninggal. Plus satu titipan dari daerah lain. Semua dimakamkan di Tanah Suci.
Baca Juga: Cerita Keluarga Jemaah Haji Asal Solo yang Meninggal Dunia di Mekkah
"Satu dari luar daerah, tapi berangkat ikut rombongan Jember," katanya kepada bakabar.com, Jumat (21/7) sore.
Kata dia, jemaah haji asal Jember yang meninggal adalah lansia dengan rata rata usia di atas 60 tahun. "Jadi memang karena sudah lanjut usia, dan punya penyakit bawaan," imbuhnya.
Untuk merincikan, sepuluh jemaah haji itu di antaranya; Titin Ningati Supono, Suparyadi Abdullah Sirod, Satrawi Jamak Asmani, Sukarman Kadir dan Sodikin Gimo Kasiban.
Baca Juga: Pecah Rekor Angka Kematian Haji, Berikut Tips Aman Berhaji
Lalu, Aswi Asan Murtaha, Nasiah Syukur Karim dan Gidin Sahri Sito. Sementara satunya berasal dari luar Jember.
Semua jemaah yang meninggal itu suah tuntas melaksanakan ibadah haji. "Semua dimakamkan di sana," bebernya.
Banyak Jemaah Dehidrasi
Saat menjalani ibadah haji, jemaah sebagian besar mengeluhkan kondisi cuaca yang panas. Banyak dari mereka mengalami dehidrasi. Seperti saat penjemputan bus dari Muzdalifah ke Mina, kemudian Mina ke Mekkah.
Banyaknya kuota jemaah asal Indonesia dan terbatasnya armada, membuat antrean cukup lama. Akibatnya jemaah haji menumpuk menunggu penjemputan.
Baca Juga: Ibadah Haji Penuh Luka: Tragedi Mina 1990 dan Tragedi Mina 2015
Kondisi jemaah yang sudah lanjut usia juga menambah durasi proses antrean memasuki bus.
Tim kesehatan yang mendampingi dan layanan kesehatan di Arab Saudi sudah memberikan pelayanan maksimal.
"Untuk sekarang yang sakit ada satu, masih dirujuk di Rumah Sakit di sana. Semoga tidak nambah lagi (kasus meninggal)," pungkas Sruji.