bakabar.com, JAKARTA – Pertengahan bulan ini menjadi momen kepulangan haji. Untuk jemaah gelombang I dan gelombang II, dijdwalkan berangkat dari Mekkah menuju Madinah pada 19 Juli 2023.
Anggota peserta haji pun beragam, mulai dari yang muda sampai dengan lanjut usia atau lansia. Namun, peserta lansia dinilai paling rentan melakukan perjalanan haji, untuk itu disiapkan petugas untuk mengawasi perjalanan mereka.
Baca Juga: Banyak Jemaah Wafat, Lansia Pergi Haji Wajib Perhatikan Hal Ini
Walaupun telah disiapkan petugas untuk pengawasan perjalanan peserta, kasus jemaah yang wafat maupun tersesat kerap terjadi. Hal itu kerena kurangnya persiapan dari perserta haji.
Berdasarkan data Siskohatkes-Kemenkes dalam laman haji Kementerian Agama RI (Kemenag RI) pada pantauan 18 Juli 2023, sebanyak 667 jemaah haji telah dinyatakan wafat.
Baca Juga: Ibadah Haji Penuh Luka: Tragedi Mina 1990 dan Tragedi Mina 2015
Angka itu menjadi rekor tertinggi dibanding data 2017 yang tercatat sebanyak 658 jemaah haji yang meninggal selama beribadah haji.
Untuk itu perlu adanya persiapan khusus bagi setiap jemaah haji terutama untuk kalangan lansia. Kepala Seksi Bimbingan Ibadah (Kasi Bimbad) PPIH Arab Saudi Daker Bandara, Khairun Naim kepada bakabar.com membagikan sejumlah tips aman bagi jemaah yang tengah beribadah haji.
Tips Berangkat Haji Bagi Lansia:
Di Indonesia
1. Ikut Manasik Haji Khusus Lansia;
2. Hafal Kloter & Rombongannya;
3. Kenal Petugas Kloter, mulai dari:
- Ketua Regu
- Ketua Rombongan
- Petugas Kesehatan Kloter
- Ketua Kloter
4. Setiap Ketua Regu Wajib Ingat/Hafal dan Perhatian terhadap 10 orang anggotanya;
5. Setiap Petugas Kloter, Khususnya TKHI, TPIHI, TPHI, dan TPHD wajib ingat/hafal dan memperhatikan jemaah hajinya yg lansia;
6. Membawa obat-obatan dan vitamin pribadi yg dibutuhkan sesuai saran Dokter.
Di Arab Saudi
1. Mengikuti arahan Petugas Kloter (TPIHI) terkait pelaksanaan ibadah, baik ibadah sehari-hari sebelum hajian maupun saat pelaksanaan ibadah haji;
2. Mengikuti safari wukuf khusus lansia;
3. Tidak ikut melontar jamarat, cukup membadalkannya;
4. Tidak ikut mabit di Mina, cukup menggantinya dgn membayar Dam; atau bagi lansia yg sehat bisa ikut mabit tetapi tidak ikut melontar, cukup membadalkan saja;
5. Bagi jemaah Haji lansia yg sehat, tidak melakukan thawaf dan sa'i dgn berjalan, tetapi menggunakan fasilitas mobil yg telah disiapkan oleh Masjidil Harom;
6. Bagi jemaah Haji lansia yg sakit agar membadalkan proses thawafnya, khususnya thawaf *Ifadhah*.
7. Selalu membawa Identitas jemaah Haji, dan *bagi petugas kloter agar jemaah haji lansia harus diberikan perhatian dan bantuan lebih dari jemaah Haji umumnya.