bakabar.com, JAKARTA - Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong menilai saldo anggaran lebih (SAL) tahun 2022 sebesar Rp478,9 triliun dapat menopang perekonomian Indonesia di tengah meningkatnya ketidakpastian Global.
"Tahun depan ekonomi diperkirakan sudah jauh lebih baik, kebutuhan SAL akan jauh lebih kecil," kata dia kepada bakabar.com, Rabu (11/7).
Menurutnya, SAL sebesar Rp478,9 triliun dapat digunakan sebagai antisipasi hal-hal mendesak yang tidak dapat diprediksi. Misalnya, kejadian bencana alam dan lain sebagainya.
Baca Juga: APBN 2022, Menkeu: Bekerja Luar Biasa Jaga Perekonomian dari Pandemi
"SAL dipakai untuk antisipasi hal-hal yang tidak tentu seperti ekonomi saat ini, bencana dan sebagainya," ujarnya.
Lebih lanjut, Lukman turut menyoroti defisit APBN 2022 sebesar 2,35%. Menurutnya defisit tersebut masih dalam batas wajar. Besarannya berada di kisaran 2,28% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau sebesar Rp486,4 triliun.
"Yang penting anggaran keseluruhan masih dalam batas defisit yang wajar," tutur Lukman.
Baca Juga: Defisit APBN 2022, Menkeu: Capai 2,35 Persen, Bukti Pemulihan Ekonomi
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, ada saldo anggaran lebih (SAL) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 sebesar Rp 478,9 triliun.
Jumlah uang tersebut bakal digunakan untuk penyangga APBN 2023. SAL menjadi penyangga fiskal yang ampuh dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi tahun 2023.
Pemerintah sengaja merancang SAL tahun 2022 yang cukup besar untuk mengatasi dan menjadi penyangga APBN tahun ini. Pasalnya, perekonomian tahun ini diperkirakan masih mengalami ketidakpastian tinggi akibat dampak dari kondisi global.