bakabar.com, JAKARTA – Mantan Bendahara Umum PBNU Mardani Maming sekaligus CEO PT Batulicin Enam Sembilan tengah tersandung kasus suap pemberian izin usaha tambang (IUP) saat menjabat sebagai Bupati Tanah Bumbu.
Meski begitu, melansir IDX Chanel, harga saham emiten transportasi laut PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS) melonjak hingga batas auto rejection atas (ARA) sebesar 25 persen sampai penutupan I, Kamis (18/8/2022). Bahkan, saham BESS rebound selama dua hari terakhir setelah sebelumnya mengalami penurunan sejak akhir Juli.
Tercatat, Selasa lalu (16/8/2022) saham BESS tembus menyentuh ARA sebesar 34,86 persen ke Rp236/saham. Sehingga secara total, tengah terjadi kenaikan dua hari terakhir mencapai 59,44 persen.
Dengan begitu, lonjakan hingga ARA dalam dua hari terakhir, menghentikan tren penurunan selama periode 28 Juli sampai 15 Agustus 2022. Dalam periode tersebut harga saham BESS anjlok di angka 44 persen. Karena itu, pihak bursa memasukan saham BESS ke dalam radar pantauan Unusual Market Activity (UMA).
Sebagai informasi, mengacu pada laporan tahunan PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS) 2021, Mardani Maming bersama dua keluarganya, Sitti Mariani dan Rois Sunandar merupakan pemilik manfaat utama (Ultimate Benefitical Owner/UBO) BESS.
Sebab, ketiganya merupakan pemegang saham entitas induk utama BESS di PT Batulicin Enam Sembilan. Dengan rincian, Mardani menguasai 35 persen saham, Rois Sunandar 25 persen, dan Sitti Mariani 40 persen.
PT Batulicin Enam Sembilan diketahui memiliki 99,997 persen saham entitas induk langsung BESS, PT Batulicin Enam Sembilan Transportasi. Adapun saat ini PT Batulicin Enam Sembilan Transportasi menggenggam sebesar 78,90 saham BESS per 31 Juli 2022. Sementara, masyarakat memiliki saham sebesar 14,74 persen.
Sebelumnya, diketahui PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (9/3/2020) dengan pembukaan harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebesar Rp105 per saham.
Adapun dalam perdagangan perdananya, harga saham emiten berkode BESS ini mengalami lonjakan sebesar 69,52 persen ke level Rp178, sehingga saham BESS terkena auto rejection atas (ARA). Sedangkan volume saham perdana yang ditransaksikan tembus sebanyak 2.948 dan ditransaksikan sebanyak 17 kali dengan menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp52,47 juta.