bakabar.com, BEKASI - Ngadenin (63) membantah soal pihak hotel yang menyebut sempat menawar rumah miliknya dengan harga Rp8 juta per meter. Katanya tak benar.
"Sebenarnya yang benar itu pernah nawar paling tinggi Rp7 juta per meter,” kata Ngadenin, saat dihubungi bakabar.com, Kamis (13/7).
Baca Juga: Rumah Lansia Bekasi Terhalang Tembok: Tiga Kali Mau Dibeli
Menurut Ngadenin, pihak hotel juga tak jelas dalam melakukan penawaran. Terakhir, sekitar tahun 2021 rumahnya hanya ditawar dengan harga Rp5 juta per meter.
"Yang bener itu dua orang, tiga kali (datang menawarkan harga). Pertama Rp5 juta jadi Rp7 juta turun lagi Rp5 juta lagi," ucapnya.
Padahal menurut Ngadenin, harga pasaran tanah di wilayah itu per meter sudah mencapai lebih dari Rp10 juta per meter.
Baca Juga: Pemilik Hotel Bantah Menutup Akses Rumah Lansia di Bekasi
"Sebenarnya kalau di sini mungkin udah Rp10 juta lebih harga pasaran per meter," jelasnya.
Sebelumnya, pemilik hotel mengeklaim sudah tiga kali menawarkan pembebasan lahan rumah milik kakek 63 tahun itu. Per meter dihargai Rp8 juta. Namun selalu ditolak.