bakabar.com, BEKASI - Polemik rumah lansia; Ngadenin, masih jadi perbincangan hangat di Bekasi. Pemilik hotel rupanya sudah menawarkan pembebasan lahan.
Pemilik hotel mengeklaim sudah tiga kali menawarkan pembebasan lahan rumah milik kakek 63 tahun itu. Per meter dihargai Rp8 juta. Namun selalu ditolak.
"Pak Ngadenin tidak mau dijual untuk harga Rp8 juta," kata perwakilan keluarga pemilik hotel, Devin, Rabu (12/7) tadi.
Baca Juga: Cerita Rumah Tertutup Tembok di Bekasi: Diminta Beli Helikopter
Padahal harga tanah yang ditawarkan itu sudah di atas harga pasar. Begitu klaim Devin.
"Harga itu sudah di atas NJOP. Dan juga saya cek pasar begitu. Karena posisinya ada di belakang," ungkapnya.
Tapi entah kenapa, Ngadenin selalu menolak. Ia meminta harga Rp15 juta. Atau ditukar rumah dengan luas bangunan yang sama di wilayah itu.
Permintaan itu tak bisa dipenuhi pemilik hotel. Kata Devin, di luar tanggung jawabnya.
"Itu saya angkat tangan karena itu bukan bidang saya untuk mencari-cari rumah," ucapnya.
Kata dia, lagipula mereka tak begitu membutuhkan lahan tersebut. Mereka hanya mencoba bertanggung jawab.
"Sebenarnya mau menawarkan mau membeli iya atau tidak itu sebenarnya nggak butuh-butuh banget," ujar Devin.
Baca Juga: Pemilik Hotel Bantah Menutup Akses Rumah Lansia di Bekasi
Sampai saat ini, persoalan antara Ngadenin dan pemilik hotel belum menemui titik temu. Bahkan mediasi yang difasilitasi oleh pemerintah setempat pada Rabu kemarin, belum menemui titik terang.