Balap Road Race

Road Race Paser Kaltim Tuai Atensi Menpora hingga Disebut Tak Layak

Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, menjadi saksi tragedi road race yang menelan korban jiwa hingga mendapatkan atensi Menpora dan Mantan Pembalap MotoGP

Featured-Image
Gerbang start Road Race Bupati Cup Paser ambruk dan menimpa sejumlah pembalap.

bakabar.com, JAKARTA - Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, menjadi saksi bisu tragedi road race maut Bupati Cup yang menelan korban jiwa.

Dalam ajang Bupati Paser Cup 2023, di sirkuit non permanen area GOR Tapis, hujan deras dan angin kencang menyertai balapan.

Video viral menunjukkan kondisi berbahaya, dan gerbang start-finish roboh menimpa pembalap Andi Supriady dari tim Maniak Racing Team (MRT), yang meninggal dunia di tempat.

Meski panitia belum memberikan komentar, turnamen tersebut diikuti 650 pembalap dari Kaltim, Sulawesi, dan Jawa.

Baca Juga: Bukan Cuma Paser, Road Race di Boyolali Juga Makan Korban

Insiden ini lantas mencuri perhatian Menpora Dito Ariotedjo. Ia menyayangkan kejadian tragis kejuaraan balap motor di ajang Bupati Cup Paser tersebut.

Terlebih, Menpora Dito mengingatkan pentingnya persiapan matang dan pengecekan izin dalam setiap penyelenggaraan balap.

Polisi Periksa 10 Saksi Terkait Tragedi Roadrace Paser Kaltim

Pasca-tragedi roadrace maut di Kabupaten Paser, polisi memeriksa 10 saksi terkait kejadian tersebut.

Pembalap Tanah Grogot tewas tertimpa gate start-finish. KBO Satreskrim Polres Paser, Ipda Joko Yuwono, menyebut bahwa pemeriksaan fokus pada insiden kematian pembalap.

"Sementara hingga saat ini sudah sepuluh orang yang kami mintai keterangan atas insiden itu," kata KBO Satreskrim Polres Paser, Ipda Joko Yuwono.

Baca Juga: Nah Loh, IMI Pusat Sebut Road Race Paser Kaltim Tak Layak!

Proses pemeriksaan masih berlangsung, dan jumlah saksi yang dimintai keterangan kemungkinan akan bertambah, termasuk dari pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kabupaten Paser.

"Kami masih dalami insiden ini sembari mengumpulkan keterangan-keterangan apakah ada unsur kelalaian atau tidak," terangnya.

Polisi berusaha mengumpulkan informasi apakah ada kelalaian yang menyebabkan kecelakaan tersebut.

Menpora Dito Ariotedjo Beri Perhatian Khusus pada Insiden Roadrace Paser Kaltim

Menpora Dito Ariotedjo memberikan perhatian khusus pada insiden road race di Paser, Kalimantan Timur, yang menewaskan pembalap Andi Supriyadi.

Dito menyayangkan kejadian tersebut, terutama karena terjadi dalam Piala Bupati yang seharusnya diselenggarakan dengan persiapan matang.

“Yang pasti di manapun penyelenggaraan lomba khususnya balap itu seharusnya di cek izin dan panitia penyelenggaranya (sudah terverifikasi), apalagi ironisnya (itu terjadi) di Piala Bupati,” kata Dito Ariotedjo saat diwawancarai bakabar.com, di Hotel Sahid Jakarta, Selasa (12/12).

Menpora mengingatkan bahwa setiap penyelenggaraan lomba balap harus mendapatkan izin dan disertai persiapan yang cermat.

Baca Juga: Geramnya Legenda Road Race Bupati Paser Cup Makan Korban

“Kita sudah mengimbau selama ini setiap penyelenggaraan yang memiliki risiko kecelakaan di pertandingan maupun risiko yang massanya banyak harus dilokalisir dan dilihat persiapannya,” tuturnya.

Ia mencoba mencari akar masalah insiden tragis ini dan berencana menerapkan sistem pelayanan terpadu untuk mempermudah pengecekan perizinan dan kredibilitas panitia penyelenggara.

Komisi Safety IMI Pusat Nyatakan Roadrace Paser Kaltim Tak Layak

Anggota Komisi Safety IMI Pusat sekaligus legendaris pembalap Roadrace, Ahmad Jayadi, menyatakan bahwa pagelaran Road Race Bupati Cup di Paser, Kalimantan Timur, tidak layak.

Menurutnya, kelayakan penyelenggaraan road race harus memenuhi kriteria, termasuk pengecekan oleh pihak inspeksi atau berwenang.

"Terkait pengecekan standar safety dari IMI setempat belum sepertinya," ungkap Ahmad Jayadi saat dihubungi bakabar.com, Rabu (13/12).

Ahmad Jayadi menyoroti bahwa belum ada pengecekan standar safety dari IMI setempat terkait road race di Paser.

Baca Juga: Satu Pembalap Tewas di Roadrace Paser, IMI Kaltim: Masalah Sudah Clear!

Sebagai mantan pembalap MotoGP, ia menekankan pentingnya aspek-aspek seperti sirkuit yang harus permanen atau non permanen di lapangan terbuka tanpa risiko.

"Salah satunya sirkuit paling utama diusahakan permanen yang sudah dicek inspeksi komisi safety atau non permanen tetapi di lapangan terbuka, misalnya seperti bekas bandara atau area yang luas, tidak ada pohon dan tiang listrik dsb," jelas Ahmad Jayadi.

Dengan tragedi road race Paser Kaltim mencuri perhatian hingga disebut tak layak, perlu evaluasi menyeluruh terkait keselamatan dan persiapan penyelenggaraan event balap motor di Indonesia.

Editor


Komentar
Banner
Banner