bakabar.com, BOYOLALI - Dunia balap tanah air tengah berduka. Bukan cuma di Paser Kalimantan Timur, insiden road race maut juga berlangsung Boyolali.
Sehari sebelumnya insiden di Paser, bedanya ini latihan bersama balap motor. Lokasinya berlangsung di Sirkuit Gokart Jl. Boyolali-Solo, Minggu, (10/12) siang, turut makan korban.
Dalam latihan kecelakan fatal menyebabkan seorang pembalap meninggal di sirkuit. Dari keterangan kepolisian, korban adalah H. Kholil Rahman (41).
Baca Juga: Geramnya Legenda Road Race Bupati Paser Cup Makan Korban
Wiraswasta asal Jakarta itu tewas seketika usai menunggangi 'kuda besi' berjenis CBR 250 RR hitam. Nahas, Kholil menabrak pembatas lintasan ban. Dan masuk ke jalur lawan usai keluar dari jalurnya sendiri.
Kholil meninggal di tempat kejadian usai mengalami luka serius di kepala.
Sedang pembalap lain yang terlibat kecelakaan yaitu Novianto dan Dwi Purnomo tidak mengalami luka serius.
"Mereka masih dalam keadaan sadar," ujar saksi.
Saksi-saksi yang melihat kejadian tersebut adalah Yuliman, seorang buruh harian, dan Suroti, seorang wirausaha.
Baca Juga: Nah Loh, IMI Pusat Sebut Road Race Paser Kaltim Tak Layak!
Kapolres Boyolali AKBP Petrus P. Silalahi saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Dugaan kecelakaan ini disebabkan oleh kelalaian korban sendiri. Karena keluar jalur dan masuk ke jalur lawan. Korban kemudian dibawa ke RS Indriati Boyolali," paparnya.
Sebelumnya ajang Bupati Paser Cup Sabtu lalu (9/12) turut merenggut korban jiwa. Pembalap Andi Supriady (35) tewas dan Abdul Said (28) dilarikan ke rumah sakit akibat tertimpa gerbang.
Baca Juga: Polisi Periksa 10 Saksi Terkait Tewasnya Pembalap Roadrace Paser Kaltim
Saat balapan berlangsung starting gate atau gerbang start-finish tiba-tiba ambruk dan menimpa kedua pembalap tersebut.
Kasus hilangnya nyawa dalam turnamen balap sedianya mendapat perhatian Menpora, Dito Ariotedjo.
“Saya sudah meminta untuk mengecek mengenai bagaimana perizinannya, bagaimana panitia penyelenggaranya dan juga (mencari tahu) apa yang sebenernya terjadi bisa seperti itu karena kan kecelekaan tidak ada yang tau,” ungkap Dito Ariotedjo kepada bakabar.com di Jakarta, Selasa (12/12).
Lihat postingan ini di Instagram