bakabar.com, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo buka suara terkait belum lunasnya pembayaran ke vendor Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021.
Menurut Dito Ariotedjo, masalah ini bukan bermuara dari penyerahan anggaran Pemerintah Pusat melainkan dari Pemerintah Daerah (Pemda).
"Seluruh pembayaran yang merupakan anggaran dari pusat sudah tidak ada masalah. Namun sayangnya, ini merupakan masalah dan kewajiban yang berasal dari anggaran Pemda," kata Dito Ariotedjo kepada bakabar.com, Jumat (19/1).
Selain itu, Dito Ariotedjo menjelaskan masalah tersebut mencuat tidak lama setelah dirinya menjabat sebagai Menpora.
Baca Juga: Dua Tahun Berlalu, Vendor PON Papua 2021 Tak Kunjung Dibayar
Namun, ia sudah mengecek sistem penganggaran PON untuk menilai permasalahannya dan ini terjadi pada salah satunya perusahaan yaitu PT Arras Protama Sejahtera.
"Perihal surat dari vendor itu adalah mempertanyakan, ternyata setelah ditelusuri memang itu bukan merupakan yang dibayarkan dari pemerintah pusat," ucap Menpora Dito.
Terlepas dari itu, Dito Ariotedjo tetap mendorong untuk mengusut tuntas perihal mangkraknya anggaran terhadap vendor pelaksanaan PON Papua 2021.
Baca Juga:Reaksi Menpora Dito Tahu Petinju Banjarmasin Tewas Dikeroyok
"Tetapi tetap kita juga melakukan mediasi dan mendorong agar di Pemda ada solusi konkrit terkait pembayaran vendor, nantinya hal ini juga saya akan cross-check kembali, karena pemimpin daerahnya juga baru berubah," ujar Dito Ariotedjo.
Beberapa perusahaan yang terlibat dalam penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 mengungkapkan bahwa pembayaran mereka masih tertunggak oleh pihak penyelenggara.
Padahal ajang ini telah selesai pada akhir Oktober 2021, dan PON 2024 akan segera digelar pada September mendatang.
Baca Juga: Road Race Paser Kaltim Tuai Atensi Menpora hingga Disebut Tak Layak
Salah satu perusahaan yang mengalami keterlambatan pembayaran adalah PT Arras Protama Sejahtera.
Mereka bertanggung jawab atas penyediaan kacamata, helm, dan sarung tangan untuk cabang olahraga sepatu roda dalam PON Papua tersebut.