HUT RI Ke-78

Rayakan HUT RI ke-78, Masyarakat Berhenti Sejenak di Perbatasan Yogya-Magelang

Pemandangan tak biasa di jalan raya perbatasan Yogya-Borobudur-Magelang. Masyarakat berhenti sejenak memperingati HUT RI ke-78.

Featured-Image
Pembacaan teks proklamasi di tengah jalan (Apahabar.com/Arimbihp)

bakabar.com, MAGELANG - Ada pemandangan tak biasa di jalan raya perbatasan Yogyakarta-Borobudur-Magelang hari ini, Kamis (17/8). Sejumlah pengguna jalan dan anggota polisi berhenti sejenak untuk memperingati HUT RI ke-78.

Para pengguna jalan itu berhenti sejenak pada pukul 10.00 WIB saat suara sirine berdengung kencang. Mereka lantas berdiri untuk melakukan perhormatan dan membacakan teks proklamasi.

Para pengguna jalan dan warga sekitar dipandu oleh Kepolisian Sektor Blondo saat prosesi tersebut. Perempatan yang tak pernah sepi selama 24 jam itu mendadak hening dan khidmat. 

Baca Juga: HUT RI ke-78, Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Adat Ageman

Pembacaan teks proklamasi di tengah jalan(Apahabar.com/Arimbihp)
Pembacaan teks proklamasi di tengah jalan(Apahabar.com/Arimbihp)

Para warga juga menyanyikan lagu Indonesia Raya dan melakukan penghormatan kepada bendera merah putih yang dikibarkan tepat di tengah perempatan jalan.

Meski hanya berlangsung selama 15 menit, tidak ada masyarakat yang nekat menerobos jalan.

Seorang pengendara asal Yogyakarta, Ratno (45) menuturkan bahwa dia juga ikut menghentikan mobilnya sejenak untuk mengikuti penghormatan bendera dan mendengarkan proklamasi.

"Ini saya perjalanan menuju Magelang, dari jauh terlihat sedang siap-siap apel, saya berhenti dan turun," kata Ratno.

Baca Juga: Makna Kemerdekaan bagi Jemaat Rumah Doa Bekasi

Menurut dia, momentum ini sangat sakral. Terlebih detik-detik proklamasi ini dilaksanakan di perempatan jalan yang selalu ramai.

"Hebatnya semua bisa teratur, tidak macet, tidak ada suara klakson juga, padahal disini terkenal padat," tuturnya.

Tak hanya Ratno, kedua anak dan istrinya juga ikut turun untuk mengikuti pembacaan teks proklamasi.

"Tidak merasa terhambat ya, euforia setahun sekali sebagai warga Indonesia, mengenalkan ke anak-anak juga agar punya rasa nasionalis," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner