bakabar.com, CIANJUR - Ratusan hektar petak sawah di Kampung Legok Muncang, Desa Bunijaya, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tergerus longsor.
Selain merusak ratusan pesawahan baik yang akan dipanen maupun yang baru ditanam, longsor tersebut membuat terputusnya akses jalan penghubung antar Desa Bunijaya-Situhiang.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Bunijaya M Rahmat mengungkapkan, longsor terjadi akibat hujan deras berdurasi lama mengguyur daerah tersebut.
“Ada dua titik longsor yang terjadi di Dusun Pogor dan Dusun Cilemeta. Tebing selebar kurang lebih 50 meter dengan ketinggian kurang lebih 50 meter longsor karena hujan,” tuturnya, dikutip Sabtu (13/1).
Baca Juga: Tanah Longsor di Cianjur Rusak Tiga Rumah, Empat Kampung Terancam
Ratusan petak sawah pun dipastikan gagal panen akibat tertimbun material longsor. Titik pertama menimbun 2.500 meter persegi petak sawah, dan di titik kedua longsor merusak 3.000 meter persegi sawah.
“Ada sebagian yang gagal panen, ada sawah yang baru tanam, ada juga yang belum tanam. Di satu titik 1/4 hektar, di titik kurang lebih 3.000 meter persegi," ujarnya.
Dirinya belum bisa memperkirakan total kerugian yang ditimbulkan. Pasalnya, untuk menghitung kerugian harus mengumpulkan para pemilik sawah.
“Kita belum mendata luas pastinya, lalu data luas sawah milik perorang, juga nilai kerugiannya. Hari ini baru akan didata," ucapnya.
Baca Juga: Imbas Tanah Longsor, 13 Warga Cigudeg Bogor Mengungsi
Kata dia, kejadian tersebut pun telah dilaporkan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur dan berharap untuk segera ditangani.
“Karena untuk butuh alat berat membersihkan material longsor. Kita juga sudah koordinasi dengan Polsek Pagelaran dan Retana dan sudah meninjau lokasi longsor,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Asep Sukmana Wijaya mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan longsor tersebut.
“Sudah saya terima dan anggota kita sudah melakukan assesmen bencana tersebut. Kita juga sedang mendata berapa total kerugian yang ditimbulkan baik sawah dan padinya,” tutupnya.