Pejabat Pamer Kekayaan

Ramai Dituding Pamer Harta, Eko Darmanto: Data Saya Dicuri

Mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto mengaku bahwa dirinya tidak sama sekali bermaksud untuk pamer harta seperti yang menjadi perbincangan media.

Featured-Image
Mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmantor saat keluar gedung KPK. Foto: apahabar.com/Ariyan Rastya

bakabar.com, JAKARTA – Mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto mengaku bahwa dirinya tidak sama sekali bermaksud untuk pamer harta seperti yang menjadi perbincangan media. Ia mengaku bahwa data pribadi yang disimpan di ponselnya telah dicuri dan kemudian disebarluaskan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

“Kenapa hal itu terjadi? Karena data saya yang saya simpan secara private, dicuri kemudian diframing dan beredarlah seperti yang rekan-rekan ketahui,” ujar Eko usai menjalani klarifikasi di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (7/3).

Ia pun menegaskan bahwa dirinya sangat mencintai institusinya dan sama sekali tidak bermaksud untuk melakukan pamer harta seperti yang viral belakangan ini.

Baca Juga: Pamer Harta di Medsos, Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto Dicopot!

Pantauan bakabar.com, Eko selesai melakukan klarifikasi pukul 17.30 WIB sejak pertama kali tiba di KPK pada pukul 08.00 WIB. Ia kemudian diperiksa KPK tepat pukul 09.00 WIB dan total diperiksa selama 8 jam.

“Saya secara pribadi sangat mencintai institusi saya. Saya tidak pernah berniat untuk pamer harta, seperti yang disampaikan secara viral,” tambahnya.

Eko mengeles ketika ditanya bahwa dirinya sempat memposting beberapa harta yang dimilikinya. Ia mengatakan bahwa hal itu sudah diklarifikasi dan bisa ditanyakan langsung oleh KPK.

“Itu sudah saya klarifikasi, bisa tanyakan langsung ke KPK,” imbuhnya.

Baca Juga: Harta Dikuliti KPK, Kepala Bea Cukai DIY Irit Bicara

Nama Eko Darmanto santer diperbincangan lantaran dirinya yang kerap memamerkan harta kekayaannya di media sosial peribadinya.

Terkait hal itu, KPK memanggil Eko guna mengklarifikasi harta kekayaan miliknya sebagai penyelenggara negara yang termaktub dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Menurut LHKPN miliknya, Eko memiliki total kekayaan mencapai Rp6,72 miliar. Meski terbilang cukup kecil dan tidak sebesar Rafael, namun beberapa koleksi barang mewah yang justru menjadi pertanyaan bagi KPK.

Baca Juga: KPK Akan Minta Klarifiksi Kepala Bea Cukai Yogyakarta Terkait Harta

Deputi Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan mengatakan bahwa koleksi mobil antik milik Eko sangat banyak.

“Banyak banget mobil antiknya, bagus-bagus lagi,” ujar Pahala kepada wartawan.

Ia merasa curiga karena Eko memiliki utang yang melebihi jumlah total kekayaannya.

“Sekarang gini aja, lu misalnya punya utang 4 miliar lebih dengan penghasilanku setahun cuma 500 juta, itu utang lu bayar pertahun 400 juta selama 10 tahun, lu mau makan apa? Itu yang kita pertanyakan nanti,” pungkas Pahala.

Editor


Komentar
Banner
Banner