bakabar.com, JAKARTA - PSSI telah berkoordinasi dengan suporter Gresik United dan Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur terkait kerusuhan pertandingan di Stadion Gelora Joko Samudro, Minggu (19/11) malam.
Selaku Anggota Komite Eksekutif (EXCO) PSSI, Arya Sinulingga menjelaskan bahwa PSSI telah mengambil tindakan guna situasi kondusif.
"Kami sudah berkoodinasi dengan asprov PSSI Jawa Timur dan juga teman-teman suporter yang di Jawa Timur untuk bersama berkoordinasi agar situasi kondusif," ungkap Arya Sinulingga.
Baca Juga: Laga Gresik United vs Deltras FC Ricuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata
Sebelumnya terjadi kericuhan pasca-pertandingan Liga 2 antara suporter garis keras (ultras) Gresik United dan pihak keamanan.
Kericuhan tersebut berlangsung cukup panjang, total korban luka-luka sebanyak 28 orang baik dari suporter maupun pihak kepolisian.
Selain itu Arya Sinulingga juga menjelaskan bahwa kericuhan tersebut dipicu oleh kekalahan tim kebanggaannya Gresik United atas Deltras Sidoarjo dengan skor 1-2.
Baca Juga: Kepengurusan Baru, Persiba Balikpapan Terus Berbenah!
"Mereka protes kepada manajemen (Gresik United) yang ada ujung-ujungnya ternyata timbul kericuhan seperti itu dengan kepolisian dan juga dengan suporter untuk saling support mendukung sepak bola di Jawa Timur semakin baik," jelas Arya.
Tuntutan supporter Gresik United diantaranya menyusul tren kurang baik dalam dua laga terakhir,l tim kesayangannya.
Sebelumnya kekalaham dari Deltras, Laskar Joko Samudro juga menelan kekalahan melawan Persekat 0-1, Sabtu (4/11) lalu.
Baca Juga: Persebaya Raih Hasil Negatif, Bonek Tuntut Yahya Alkatiri Out
Karena itu suporter ultras Gresik United sendiri ingin bertemu dengan pihak manajemen, namun permintaan tersebut tidak diindahkan.
Aksi protes supporter Gresik United tersebut dihadang oleh polisi. Hingga akhirnya, polisi diduga menembakkan gas air mata untuk melakukan tindakan secara terukur.