bakabar.com, CIANJUR - Proyek Geothermal Gunung Gede Pangrango di Cianjur menelan biaya Rp2,2 Triliun. Sebagian digunakan untuk pengeboran.
"Biaya investasinya dikembangkan 30 Mega Watt memakan anggaran Rp2,2 triliun," kata Project Manager Officer (PMO) PT Daya Mas Geopatra Pangrango, Yunis Latif, Jumat (1/12).
Baca Juga: Proyek Geothermal Cianjur Memasuki Tahap Pembebasan Lahan
Baca Juga: Proyek Geothermal TNGGP, Pegiat Lingkungan: Pemerintah Harus Terbuka
Menurutnya, proyek tersebut akan menghasilkan energi panas hingga 30 tahun, bahkan bisa diperpanjang. Namun, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) tersebut juga berisiko tinggi.
"Jika pengeboran tidak menemukan cadangan geothermal, maka biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan tidak akan kembali," jelas Yunis.
Saat ini, proyek yang berlokasi di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) itu sudah memasuki tahap pembebasan lahan. Mereka juga sedang bermusyawarah dengan masyarakat setempat.