bakabar.com, JAKARTA – Dengan pakaian serba putih, seorang Ghanim Al Muftah membius mata dunia di pembukaan World Cup 2022 di Stadion Al Bayt, Qatar.
Pemuda penyandang disabilitas itu memukau seisi stadion manakala ia membacakan penggalan surat Al Hujurat ayat 13, sembari ditemani aktor kawakan Hollywood, Morgan Freeman.
Sosok Ghanim menjadi sorotan, sebab untuk pertama kalinya dalam sejarah Piala Dunia FIFA, ayat suci Al Quran dibacakan.
Terlebih pemilihan penggalan ayat juga dimaksudkan untuk menyuarakan kesetaraan dan keberagaman umat manusia.
Lantas, siapakah sebenarnya Ghanim Al Muftah?
Disabilitas yang Menembus Batas
Kisah hidup pemuda kelahiran 5 Mei 2002 itu telah menginspirasi banyak orang. Betapa tidak, di balik segala keterbatasannya sebagai penyandang Caudal Regression Syndrome (CRS), ia tetap bisa melakukan banyak hal yang luar biasa.
Kendati Ghanim terlahir dengan sebuah kondisi langka di mana ia tak memili kaki. Namun hal tersebut tak lantas menjadikanya sosok yang rendah diri dan kalah oleh keadaan.
Baca Juga: Makna Mendalam Al-Hujurat 13, Lantunan Ayat Suci dalam Opening Ceremony Piala Dunia Qatar 2022
Orang tua Ghanim memegang peran penting sebagai support system dengan memberi pengaruh positif terhadap sang buah hati agar dapat berkembang dengan kepercayaan diri.
Bahkan, Ghanim bisa mengatasi segala rintangan dalam berbagai situasi dan aktivitasnya, kendati tanpa kursi roda.
Sosok Pengusaha Muda Sukses
Ghanim dalam kesehariannya juga tercatat sebagai salah satu pengusaha sukses termuda di Qatar. Di mana dalam usinya yang menginjak 20 tahun, ia sudah mendirikan Gharissa Ice Cream.
Tak hanya itu, dalam waktu yang terbilang singkat, karena keteguhannya Ghanim pun telah membuka 6 gerai ice cream dengan mempekerjakan sekitar 60 karyawan.
Baca Juga: Hasil Piala Dunia 2022 Grup A: Tuan Rumah Qatar Dipaksa Menyerah 0 - 2 Oleh Ekuador di Laga Pembuka
Punya Segudang Olahraga Favorit
Di luar keterbatasannya Ghanim memiliki olahraga favorit seperti berenang, scuba diving, sepak bola, mendaki, hingga skateboarding.
Menariknya, semasa masih mengecap pendidikan di sekolah, pemuda enerjik ini pun kerap bermain sepak bola menggunakan sepatu di tangan lantas ambil bagian dalam permainan bola bersama rekan-rekannya.
Luar biasanya lagi, Ghanim pernah menaklukkan Jebel Syam, yakni puncak tertinggi di seluruh wilayah Teluk. Dan hingga saat ini ia masih terobsesi untuk menaklukkan Gunung Everest.
Itulah sederet kisah menarik dari seorang Ghanim Al Muftah. Sosok yang menaklukkan dunia dengan segala bentuk keterbatasan yang disandangnya. Semoga informasi ini memberi insprasi ya!