Bentrok Warga

Polrestro Jaktim Klarifikasi Video Viral, Polisi Diserang Warga dengan Petasan

Kepolisian Resort Metro (Polrestro) Jakarta Timur menerangkan duduk persoalan penyerangan antar warga yang viral di media sosial.

Featured-Image
Ilustrasi bentrok maut yang terjadi di pabrik smelter PT GNI Morowali Utara. 3 orang tewas dan 69 pekerja ditangkap polisi usai kejadian ini. Foto: iStock

bakabar.com, JAKARTA - Kepolisian Resort Metro (Polrestro) Jakarta Timur (Jaktim) menerangkan duduk persoalan viralnya video keributan yang mempertontonkan seolah-olah pihak kepolisian sedang diserang oleh kelompok warga yang terjadi di wilayah Cipinang Besar Utara, Minggu (21/5).

Kapolrestro Jakarta Timur, Kombes Pol Leonardus Simarmata menerangkan bahwa hal tersebut menunjukan kondisi personel kepolisian yang sedang berupaya melerai pertikaian antar dua warga.

"Jadi yang perlu kami klarifikasi di sini kita menyampaikan bahwa peristiwa itu adalah perkelahian antar warga RW 07 dan RW 08 Cipinang Besar Utara, Jatinegara," kata Kombes Pol Leonardus saat ditemui di Mapolrestro Jakarta Timur, Rabu (24/5).

Baca Juga: Diwarnai Bentrok Suporter-Polisi, PSIS Vs Persis Solo Imbang 1-1

Kapolrestro menerangkan bahwa awal mula pertikaian kedua kelompok warga itu, diawali pada Sabtu (20/5), dimana keduanya kelompok warga itu saling menyerang.

Hal yang menyebabkan saling serang menjadi semakin panas karena dari penyerangan itu terdapat dua kendaraan yang menjadi korban bulan-bulanan warga.

Dari RW 07 Mayong, kata Leonardus, menyerang ke RW 08, sehingga menyebabkan setidaknya terdapat dua orang yang luka karena senjata tajam lalu ada juga pengrusakan terhadap kendaraan roda empat dan roda dua.

"Lalu ada kejadian lanjutnya pada hari Minggu (21/5). Warga dari RW 07 menyerang ke RW 08 sehingga menyebabkan terbakarnya satu kendaraan roda dua," terangnya.

"Ini posisi Polri pada saat itu adalah melerai, melakukan pengamanan dan juga mengamankan situasi sehingga mereka bisa bubar, kembali ke tempatnya masing-masing dan tidak berkelahi lagi," lanjut Kombes Pol Leonardus.

Baca Juga: Densus 88: Korban Penyerangan Teroris Uzbekistan Berangsur Membaik

Ia mengatakan bahwa pihaknya dengan bantuan dari personel dari satbrimob dan Sabhara Polda, masih melakukan pengamanan di lokasi selama 24 jam.

Dari insiden itu, pihak kepolisian kini telah berhasil mengamankan 1 orang, yang selanjutnya akan dilakukan periksa guna mengetahui motif dari bentrokan dua kelompok warga tersebut.

"Dan yang berikutnya, kita juga sudah mengamankan satu orang. Kami masih mendalami peran daripada satu orang ini. Nanti akan kami kembangkan lagi kepada tersangka tersangka lainnya," pungkasnya.

Baca Juga: Bentrok Suporter-Polisi, Erick Thohir Minta Aparat Tak Pakai Gas Air Mata

Dikabarkan sebelumnya, sekelompok remaja membawa senjata tajam (sajam) secara mendadak mengamuk dan menyerang warga RW 7 Kelurahan Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Minggu (21/5) kemarin.

Aksi tersebut terekam kamera CCTV yang terpasang di kantor Sekretariat RW 7 dan viral di media sosial. Salah satunya yakni dalam akun media sosial Instagram dengan akun 'Kabar Matraman'.

Dalam narasinya, Berita Matraman menuliskan bahwa "kasus penyerangan polisi usai Apel dengan petasan terus dilakukan" tulis Berita Matraman dalam keterangan unggahan videonya.

Baca Juga: Bentrokan Dua Kelompok di Depok Dipicu Utang, Satu Orang Tewas

Dari rekaman tersebut, terlihat beberapa anggota Polsek Jatinegara yang hendak meredam dan membubarkan aksi itu ditembaki petasan oleh sekelompok remaja penyerang tersebut.

Anggota Polsek Jatinegara yang saat itu sedang berjaga pun kewalahan, dan sontak mengamankan diri masuk ke kantor sekretariat RW 7.

Editor


Komentar
Banner
Banner