bakabar.com, JAKARTA - Kasus bayi tertukar di Bogor masih terus bergulir. Kini, polisi dalami dugaan kelalaian Rumah Sakit (RS) Sentosa Bogor terkait kasus itu.
"Itu masih kami dalami, nanti hasilnya kami sampaikan," kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro di Bogor dilansir dari Antara, Minggu (27/8).
Rio menjelaskan bahwa Polres Bogor telah melakukan sejumlah langkah penyelidikan seperti memeriksa sejumlah saksi. Yakni seluruh perawat dan bidan di rumah sakit yang bertugas saat kedua ibu tersebut melahirkan.
Baca Juga: Kemenkes Dorong Penyelesaian Mediasi soal Bayi Tertukar di Bogor
Menurut dia, polisi juga telah melakukan serangkaian penyelidikan untuk mengungkap kasus bayi tertukar ini. Mulai dari mendatangi lokasi kejadian di RS Sentosa.
"Itu dalam rangkaian penyelidikan, semoga kita bisa mendapat jawaban satu minggu ke depan," ujarnya.
Rio juga menyebutkan mengenai aduan antara orangtua A dengan orangtua B yang bayinya tertukar di RS Sentosa. Keduanya telah bersepakat untuk berdamai melalui restorative justice atau keadilan restoratif.
"Telah dibuatkan komitmen bersama penyelesaian bersama dalam hal ini Ibu S dengan Ibu D, kami selesaikan secara restorative justice," terangnya.
Baca Juga: Proses Pengembalian Bayi Tertukar di Bogor Dilakukan Bertahap
Untuk diketahui, Polres Bogor mengumumkan hasil tes DNA bayi tertukar pada Jumat (25/8). Hasilnya, kedua bayi itu tertukar setelah satu tahun lalu dilahirkan di tempat yang sama, Rumah Sakit (RS) Sentosa, Kecamatan Kemang, Bogor.
"Berdasarkan hasil dari Puslabfor Bareskrim Polri, memang ditemukan bukti 99,99 persen berdasarkan data yang diberikan Kapuslabfor bahwa anak tersebut memang tertukar," kata Rio.
Rentetan perkara itu terungkap ke publik saat pasangan orangtua asal Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Siti Mauliah (37) dan Muhamad Tabrani (52) melapor ke unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor pada 10 Agustus 2023.
Siti Mauliah melaporkan dugaan bayinya tertukar usai dirinya menjalani operasi caesar di RS Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor pada 18 Juli 2022.