Kekerasan Aparat

Polda Kalteng Bantah Perintahkan Tembak Kepala Warga Seruyan!

Polda Kalimantan Tengah membantah terdapat perintah untuk menembak kepala warga Bangkal dalam aksi protes yang digelar di Seruyan, Kalimantan Tengah.

Featured-Image
Sejumlah aparat kepolisian tampak bersitegang dengan warga di Bangkal, Seruyan, Kalimantan Tengah. Foto: Tangkapan Layar

bakabar.com, JAKARTA – Polda Kalimantan Tengah membantah terdapat perintah untuk menembak kepala warga Bangkal dalam aksi protes yang digelar di Seruyan, Kalimantan Tengah.

“Itu tidak ada (perintah tembak kepala). Setelah kami tanyakan kepada anggota kami, tidak ada yang melakukan itu. Sementara kami kroscek tidak ada anggota yang menyampaikan seperti itu (tembak kepala),” kata Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Erlan Munaji kepada bakabar.com, Minggu (8/10).

Baca Juga: Jokowi Mesti Evaluasi Polri, Arogan Tembak Warga Seruyan Kalteng

Baca Juga: Mabes Polri Didesak Ambil Alih Kasus Kematian Warga Seruyan Kalteng

Erlan menerangkan kejadian pecah bentrok bermula saat panen massal di wilayah pos 3 dan 9. Polisi sempat melihat sejumlah massa yang membawa bom molotov dan senjata api.

“Ini menjadi atensi bagi kami untuk mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan itu. Tapi mereka malah melakukan penyerangan," ujarnya.

Untuk itu, jajaran Polda Kalimantan Tengah menyerukan imbauan kepada masyarakat, meskipun diklaim tak dihiraukan.

"Untuk menjaga keselamatan anggota kami terus melakukan imbauan dan tidak dihiraukan dan mereka melakukan perlawanan,” jelasnya.

Baca Juga: IPW Kecam Polisi Tembak Dada Warga Seruyan dengan Peluru Tajam!

Ia juga mengaku tak terdapat kesalahan prosedur yang dilakukan anggota Polri dalam menangani dan mengendalikan massa yang menggelar aksi protes. Meskipun belakangan terdapat seorang warga yang tewas akibat lesatan peluru.

“Kehadiran kami di lokasi sudah salah satu langkah utama dan sudah memberi imbauan. Jadi kalau ada penyerangan kami memberikan aksi dan reaksi. Mereka melakukan aksi, kami melakukan reaksi,” kata Erlan.

Baca Juga: Kompolnas Desak Propam Polda Kalteng Usut Polisi Tembak Warga Seruyan

Berdasarkan video amatir dari warga yang berada di lokasi kejadian, seorang anggota polisi menginstruksikan untuk melakukan tembak kepala dalam seteru bentrok yang terjadi.

“Gas air mata, gas air mata. Lima gas air mata persiapan. Bidik kepalanya… Semuanya bidik kepalanya. AK persiapan… AK persiapan… Ayo kita bermain,” kata salah seorang petugas dalam video singkat berdurasi 1:19 detik yang diterima bakabar.com.

Dalam video tersebut, terlihat pihak kepolisian menembak ke arah massa aksi. Sementara warga terlihat berlindung di balik pohon sawit dan tandon air. 

Sebelumnya Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta Mabes Polri terjun menangani langsung kasus kematian warga Seruyan, Kalimantan Tengah akibat lesatan peluru.

Baca Juga: Kapolda Kalteng Didesak Bertanggung Jawab Imbas Kematian Warga Seruyan

"Kompolnas juga mendorong Mabes Polri untuk turun melakukan supervisi," kata Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti kepada bakabar.com, Minggu (8/10).

Bahkan Mabes Polri juga diminta meninjau dan menangani dugaan pelanggaran prosedur yang dilakukan aparat dalam menangani pengendalian massa di Seruyan.

Termasuk langkah preventif dan preemtif mesti dilekatkan dalam proses pendekatan kepada warga Seruyan.

"Upaya preventif dan preemtif dalam penanganan kasus seharusnya lebih dikedepankan," ujarnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner