bakabar.com, SUMEDANG - Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengungkapkan sebanyak 1.136 rumah rusak akibat gempa bumi yang menimpa Sumedang. Laporan tersebut berdasarkan data terbaru dari aplikasi Sitabah.
Ia menuturkan, dari 1.136 rumah rusak, diantaranya 876 rusak ringan, 136 rusak sedang, dan sebanyak 124 rusak berat.
Sementara, perihal bantuan yang akan diberikan oleh Provinsi masih menunggu verifikasi lapangan terkait dengan tingkat kerusakan.
"Berdasarkan pada pengalaman gempa di Cianjur beberapa waktu ke belakang, bantuan yang diberikan pemerintah pusat untuk bangunan rusak di antaranya rumah rusak berat adalah Rp60 juta, rusak sedang Rp.30 juta, dan rusak ringan Rp15 juta," kata Bey kepada wartawan.
Baca Juga: Gedung RSUD Sudah Aman Pasca Gempa, 48 Pasien Masih Dirawat di Tenda
Lebih lannjut, Bey menyebutkan untuk mengetahui sumber gempa masih menunggu pendalaman BMKG.
"Kita jangan berkesimpulan apapun. Intinya BMKG minta masyarakat waspada dalam seminggu ini," ucapnya.
Selain cek bangunan rumah yang terdampak gempa, Bey kembali mengecek kondisi terkini RSUD Sumedang pascagempa bumi.
Tercatat ratusan pasien RSUD Sumedang dievakuasi ke luar gedung Rumah Sakit, dan dirawat di tenda- tenda yang berjejer di Jalan Prabu Geusan Ulun.
Baca Juga: Pengungsi Gempa Sumedang Capai 548 Orang
Hingga saat ini sebanyak tujuh tenda pengungsian di depan RSUD Sumedang ini masih berdiri namun sudah dalam kondisi kosong tanpa ada satupun pasien.
"Karena seluruh pasien yang sempat diungsikan ke tenda telah dikembalikan ke ruangan RSUD Sumedang," kata Bey.
Tenda-tenda tersebut tetap berdiri sebagai langkah antisipatif seandainya terjadi gempa susulan yang berpotensi membahayakan pasien kembali terjadi.
Sementara itu, untuk membantu operasional RSUD Sumedang, yang masih dalam kondisi siaga, juga telah diterima dua tenda khusus untuk opname dan operasi dari Kementerian Kesehatan RI.
Baca Juga: Pemkab Sumedang Tetapkan Status Tanggap Darurat Gempa
"Hari ini saya mengecek lagi kesini, jadi kemarin Kadinkes Sumedang, Dirut RSUD Sumedang meminta tenda rumah sakit, dan ini sudah direspons dengan cepat oleh Kementerian Kesehatan, ini sudah ada," tutur Bey.
Terkait kondisi bangunan RSUD Sumedang, menurut dia, berdasarkan assesment dari Kementerian PUPR. Bangunan dinyatakan masih aman dan layak untuk ditempati.
Karena itu seluruh pasien dikembalikan ke ruangan, namun tenda masih tetap berdiri mengantisipasi bila kemungkinan buruk kembali terjadi.
"Ini juga gedungnya setelah di assesment oleh PUPR tetap layak dan aman untuk digunakan," tutupnya.