bakabar.com, BANJARBARU - Pemandangan berbeda terlihat dari kegiatan Posyandu Wasaka di Kalimantan Selatan. Kalau biasanya hanya penimbangan balita dan penyuluhan gizi, sekarang tersedia mobil listrik anak, ular tangga raksasa, dan simulasi gempa.
Semuanya diramu menjadi edukasi mitigasi bencana sejak dini kepada masyarakat.
"Kami ingin edukasi kebencanaan ini benar-benar menyentuh masyarakat luas. Karena itu, kami masuk lewat posyandu, tempat di mana ibu dan anak berkumpul secara rutin," papar Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi.
Melalui pendekatan bermain sambil belajar, anak-anak diajak memahami jenis-jenis bencana alam dan cara menyelamatkan diri.
Salah satu permainan yang menarik perhatian adalah ular tangga raksasa, di mana setiap kotaknya menyimpan pesan edukatif. Mulai dari cara menghadapi gempa, banjir, hingga kebakaran.
Tidak hanya anak, para ibu pun ikut antusias. Mereka menyaksikan anak-anaknya terlibat aktif dalam simulasi penanggulangan bencana, sekaligus menyerap pengetahuan penting untuk keselamatan keluarga.
Program ini sudah digelar di sejumlah daerah seperti Hulu Sungai Selatan, Tapin, Banjar, dan akan berlanjut ke Banjarbaru, Banjarmasin dan Batola. Termasuk kabupaten lainnya.
Kolaborasi antara TP Posyandu Kalsel dan SKPD seperti BPBD Kalsel membuat kegiatan ini tak sekadar edukatif, tapi juga menyenangkan.
"Alhamdulillah, respon masyarakat sangat luar biasa. Ini membuktikan bahwa edukasi kebencanaan bisa dikemas dengan cara yang menyenangkan dan menyentuh," pungkas Bambang.