bakabar.com, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada, menyusul dampak gempa tektonik yang terjadi di Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3).
Setidaknya selama sekitar 10 detik, getaran tersebut dirasakan warga Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Tapin hingga Barito Kuala.
Adapun intensitas getaran berada di level III hingga IV MMI atau getaran dirasakan oleh semua orang secara nyata di dalam rumah hingga benda berat bergoyang dan kerusakan ringan bangunan.
Berdasarkan hasil konfirmasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel dengan Stasiun Geofisika Kelas III BMKG Balikpapan, getaran itu disebabkan efek gempa tektonik yang terjadi Laut Jawa.
"Kami mengimbau agar masyarakat tetap tenang, tetapi selalu waspada, mengingat gempa tersebut dalam kategori rendah dan tidak berpotensi tsunami," papar Sahbirin.
Pun sejak gempat pertama yang terjadi 13 Februari 2024 lalu, BPBD Kalsel telah diinstruksikan meningkatkan kesiapsiagaan.
"Bahkan saya telah menugaskan agar BPBD Kalsel berkoordinasi dan menggali informasi dengan Stasiun Geofisika Kelas III BMKG Balikpapan sebagai insitusi resmi penganalisis gempa," tegas Sahbirin.
Hasil dari koordinasi tersebut di antaranya kerja sama penguatan mitigasi gempa dan bencana lain.
Sementara Kepala Stasiun Geofisika Kelas III BMKG Balikpapan, Rasmid, menjelaskan gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif di Laut Jawa.
"Memperhatikan lokasi dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang baru terjadi memiliki mekanisme pergerakan geser," sahut Rasmid.