Pertambangan Di Kaltim

Pertambangan Sumbang Rp490,5 Triliun, PDRB Kaltim Tumbuh 4,48 Persen

Lapangan usaha pertambangan dan penggalian memberikan sumbangan terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) 2022.

Featured-Image
Kepala BPS Provinsi Kaltim Yusniar Juliana. Foto: BPS Kaltim.

bakabar.com, JAKARTA - Lapangan usaha pertambangan dan penggalian memberikan sumbangan terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) 2022. Besarannya mencapai 53,24 persen atau senilai Rp490,5 triliun dari total PDRB Provinsi Kaltim.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Yusniar Juliana mengungkapkan hal itu di Samarinda, Minggu (12/2). Menurutnya, PDRB atas dasar harga berlaku di Provinsi Kaltim sepanjang tahun 2022 mencapai Rp921,33 triliun yang berasal dari sekitar 20 lapangan usaha.

Setelah pertambangan dan penggalian, sumbangan PDRB dengan posisi kedua adalah lapangan usaha industri pengolahan dengan andil 15,05 persen atau senilai Rp138,63 triliun.

"Kemudian lapangan usaha konstruksi di posisi tiga dengan kontribusi 7,7 persen atau sebesar Rp70,94 triliun," ungkapnya.

Baca Juga: IPO Pupuk Kaltim dan Pertamina Hulu Energi Tersendat, OJK: Masalah Teknis

Ia menjelaskan, ekonomi Provinsi Kaltim tahun 2022 tumbuh sebesar 4,48 persen, lebih tinggi ketimbang capaian tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,55 persen.

Dilihat dari sisi produksi, maka pertumbuhan tertinggi ekonomi Kaltim terjadi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan yang tumbuh 11,96 persen.

"Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah yang mengalami pertumbuhan sebesar 8,48 persen," ungkap Yusniar.

Dari sisi lapangan usaha, katanya lagi, struktur perekonomian Kaltim belum mengalami perubahan berarti, yakni masih terdapat lima lapangan usaha yang mendominasi perekonomian Kaltim.

Baca Juga: Industri Pertambangan Nikel, Proyek IGP Di Morowali Gunakan Teknologi Terbaru

"Lima lapangan usaha itu adalah pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, konstruksi, kemudian pertanian kehutanan, dan perikanan dengan andil 7,04 persen, serta lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor berkontribusi 5,16 persen," terangnya.

Jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2022, maka lapangan usaha pertambangan dan penggalian menjadi sektor yang memberikan andil positif terbesar.

"Angkanya mencapai 1,64 persen," jelasnya.

Kemudian diikuti oleh lapangan usaha industri pengolahan dengan andil positif 0,71 persen, usaha konstruksi dengan andil 0,60 persen, dan lapangan usaha perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor dengan andil 0,40 persen.

Baca Juga: Dear Menteri PUPR, Tol IKN Jangan Terabas Koridor Terakhir Satwa Kaltim!

Perbandingan 2021

Yusniar juga mengatakan, kinerja ekonomi Kaltim Triwulan IV-2022 terhadap Triwulan IV-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 6,47 persen, bahkan terjadi percepatan jika dibandingkan dengan kinerja ekonomi Triwulan IV-2021 yang tumbuh sebesar 3,33 persen.

"Begitu juga jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, secara year-on-year ekonomi Kaltim juga mengalami percepatan, yakni pada Triwulan III-2022 kinerja ekonomi Kaltim tumbuh sebesar 5,34 persen," terang Yusniar.

Pertumbuhan ekonomi Triwulan IV-2022 didorong oleh capaian kinerja pada seluruh lapangan usaha, terutama tiga lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi, yakni transportasi dan pergudangan tumbuh 14,40 persen, konstruksi 10,71 persen, dan lapangan usaha pengadaan listrik dan gas yang tumbuh 10,09 persen.

Editor


Komentar
Banner
Banner