Bisnis

Perjuangan Penjual Komik, Bertahan di Tengah Sepinya Pengunjung Blok M

Perjuangan penjual komik ditengah Sepinya pengunjung Blok M Square

Featured-Image
Pedagang toko Komik Dafiyah Anto yang berlokasi di Blok M Square mengeluhkan sepinya pengunjuk pasca pandemi. (Foto: apahabar.com/Thomas)

bakabar.com, JAKARTA – Di tengah aktifitas ekonomi yang mulai kembali normal pasca pandemi Covid-19, rupanya hal tersebut tidak berlaku untuk penjual komik yang berada di Blok M Square.

Pasalnya sampai sekarang sejumlah pedagang komik mengeluhkan jumlah pembeli yang masih belum bisa kembali saat sebelum pandemi Covid-19. Bahkan cenderung sepi pengunjung.

Hadapi masa sulit

Pedagang Komik Anto menjelaskan sebelum pandemi dia memiliki tiga kios untuk usahanya. Dari ketiga kios tersebut, salah satu di antaranya digunakan untuk gudang. Namun setelah keadaan mulai normal, ternyata jumlah pengunjung tetap tidak kunjung normal yang mengakibatkan dua kios lainnya harus ditutup.

“Keadaannya kayak begini ini dipulangin ke orangnya. Sudah ini doang satu kan jadi sempit. Jadi komik buku sebagian dibawa pulang,” ujarnya kepada apahabar di Blok M Square, Jakarta Selatan, Rabu (12/10).

Baca Juga: Dianggap Jadul, Piringan Hitam dan Kaset Mulai Diminati

Menurutnya dengan kondisi saat ini untuk bisa mendapat keuntungan sampai Rp300.000 dalam satu hari sudah sangat sulit. Hal itu sangat berbeda jika dibandingkan saat di musim pandemi Covid-19. Di masa tersebut dia mampu meraup keuntungan bersih dalam sehari mencapai Rp1 juta.

Kesulitan lainnya adalah biaya sewa toko yang masih terus berjalan sekitar Rp1,5 juta serta jasa servis charge sekitar Rp650.000.

Dongkrak penjualan dengan mengoptimalkan penjualan online

Satu-satunya yang dapat membantu penjualan offline adalah ketika buku komik tersebut dijual secara paketan. Artinya komik tersebut lengkap mulai dari episode pertama sampai tamat. Sistem paketan seperti itu membuat pembeli tidak bisa  membeli hanya salah satu komik saja.

Dirinya memberikan contoh untuk yang paket, jika 1 bukunya dihargai Rp10.000 dan terdapat 96 episode maka harganya menjadi Rp960.000. Tapi hal itu hanya dapat dilakukan jika versi komik tersebut lengkap.

Baca Juga: Sebuah Keinginan, Virtual Expo 2023 Berkonsep Metaverse

Maka untuk mengakali sulitnya kondisi penjualan offline, berjualan secara online dapat secara singnifikan membantu pemasukan. Hal tersebut karena harga komik dalam penjualan secara online bisa sedikit lebih tinggi dibandingkan offline.

“Kalau jual cabutan kadang Rp5000 komik untuk eisode 1 sampai 10 jadinya Cuma Rp50.000 kan, tapi kalau di online 1 sampai 10 taroh harga Rp200.000 kadang laku,” ungkapnya.

Sejumlah komik yang dijual Anto di kios miliknya. (Foto: bakabar.com/Thomas)
Sejumlah komik yang dijual Anto di kios miliknya. (Foto: bakabar.com/Thomas)

Menurutnya tanpa ada penjualan dari online, toko yang ada sekarang kemungkinan besar juga pasti akan tutup. Dirinya mengaku menggunakan Tokopedia dan Shoppe untuk memasarkan produk komiknya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh pemilik toko buku TB Grace, Grace yang menjelaskan saat memasuki bulan Agustus sampai Oktober memang secara penjualan lebih sepi. Namun secara keseluruhan jika dibandingkan sebelum Covid-19. Termasuk penjualan offline mengalami penurunan yang signifikan.

Dirinya menyebutkan secara rata-rata untuk penjualan harian untung bersih yang bisa didapatkan dalam satu hari hanya Rp200.000. 

“Maka untuk bisa mengkali, makanya kita jual buku anak-anak, novel, pengetahuan umum intinya dicampur untuk menutup yang komik,” ucapnya.

Baca Juga: SMK sebagai Lulusan Siap Kerja, Memiliki Tingkat Pengangguran Tinggi

Tidak hanya itu, menurutnya di kawasan itu, tadinya terdapat banyak sekali pedagang yang menjual buku. Hal itu dikarenakan harga sewa yang terbilang cukup tinggi sedangkan jumlah pengunjung juga semakin sedikit.

Karena itu saat ini dia menggunakan penjualan online sebagai salah satu sumber tambahan pendapatan. Sebab, keuntungan yang di dapat dari penjualan offline tidak akan bisa untuk membayar sewa toko.

“Ya harus menjalakan cara online. Kalau tidak bisa tutup saya,” jelasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner