kesehatan mental

Perilaku Kompulsif vs Impulsif: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kompulsif dan impulsif tak serupa. Keduanya adalah mekanisme otak yang sangat berbeda dan terkait dengan kesehatan mental.

Featured-Image
Perilaku kompulsif dan impulsif adalah dua hal yang berbeda. Foto: peopleimages/istock photo

bakabar.com, JAKARTA –  Kompulsif dan impulsif mungkin tampak serupa, tapi keduanya adalah mekanisme otak yang sangat berbeda terkait dengan beberapa kondisi kesehatan mental.

Melansir PsychCentral, perilaku kompulsif dan impulsif dapat dikelola untuk mengurangi konsekuensi yang tidak diinginkan dan meningkatkan kesejahteraan diri. Tapi pertama-tama, penting untuk memahami perbedaan utama antara keduanya.

Kompulsif

Menurut Bethany Cook, PsyD, psikolog klinis di Chicago, perilaku kompulsif adalah tindakan sadar atau tidak sadar.

Perilaku kompulsif melibatkan dorongan untuk melakukan tindakan tertentu secara berulang-ulang, meskipun tindakan tersebut mungkin tidak rasional atau tidak diinginkan.

Baca Juga: Studi: Dampak Buruk Kesepian, Depresi hingga Mempercepat Kematian

Orang yang mengalami perilaku kompulsif merasa tidak dapat mengontrol dorongan tersebut, dan mereka mungkin merasa cemas atau stres jika mereka tidak melakukan tindakan tersebut. Ini sering kali terkait dengan gangguan obsesif-kompulsif (OCD).

Beberapa contoh perilaku kompulsif meliputi mencuci tangan secara berlebihan, menghitung sesuatu secara berulang-ulang, atau memeriksa sesuatu berulang kali.

Mencuci tangan berkali-kali menjadi tanda anda memiliki OCD. Foto: microgen/istock photo
Mencuci tangan berkali-kali menjadi tanda anda memiliki OCD. Foto: microgen/istock photo

Impulsif
Perilaku impulsif melibatkan reaksi spontan tanpa pertimbangan panjang terhadap konsekuensi yang mungkin timbul. Orang yang melakukan perilaku impulsif sering kali tidak memikirkan dampak jangka panjang dari tindakan tersebut. Ini dapat terjadi dalam berbagai konteks, termasuk emosi, belanja, makan, atau hubungan sosial.
Berbelanja yang berlebihan juga termasuk dalam perilaku Impulsif. Foto: tuiphotoengineer/istock photo
Berbelanja yang berlebihan juga termasuk dalam perilaku Impulsif. Foto: tuiphotoengineer/istock photo


“Setiap orang cenderung bertindak impulsif mengingat keadaan yang tepat, sedangkan tidak semua orang melakukan perilaku atau pemikiran berulang dalam upaya untuk merasa lebih baik,” kata Cook, dikutip dari PsychCentral.

Perilaku impulsif sering terkait dengan gangguan kontrol impuls (impulse control disorders) seperti gangguan kontrol impuls (impulse control disorders) seperti gangguan kecanduan (addiction), gangguan perilaku makan (eating disorders), atau gangguan kontrol amarah (intermittent explosive disorder).
Perbedaan
Perbedaan lain antara perilaku kompulsif dan impulsif adalah dalam pengendalian diri. Orang dengan perilaku kompulsif biasanya merasa bahwa mereka tidak memiliki kendali atas dorongan mereka, sedangkan orang dengan perilaku impulsif sering kali merasa bahwa mereka tidak dapat menahan diri untuk tidak melakukan tindakan tersebut.

Baca Juga: Hati-hati, Memaksa Anak Berpengaruh Buruk pada Kesehatan Mentalnya

Cara Mengatasi
Mengelola kecenderungan kompulsif atau impulsif adalah mungkin. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi gejala menurut Bethany Cook, PsyD, psikolog klinis di Chicago.

Terapi
“Terapi pasti dapat membantu dengan perilaku kompulsif dan impulsif dengan membantu seseorang tidak hanya memahami penyebabnya (yang sangat terapeutik) tetapi juga (menawarkan) strategi koping alternatif yang dipersonalisasi untuk mengelola pikiran dan perilaku,” jelas Cook.

Pengobatan
Mengambil obat yang tepat juga dapat membantu Anda mengelola atau mengobati perilaku impulsif atau kompulsif. Obat untuk perilaku ini cenderung sama dengan yang digunakan untuk mengobati OCD.

“Obat telah terbukti sangat efektif dalam mengurangi perilaku impulsif pada individu yang (hidup dengan) gangguan neurologis seperti ADHD, beberapa obat juga membantu dalam mengobati pikiran dan perilaku kompulsif,” ujar Cook

Tetapi pendapat Cook adalah bahwa perilaku kompulsif lebih sulit diobati daripada perilaku impulsif.

“Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa kompulsi sering direncanakan dan dipikirkan terlebih dahulu, dan individu tersebut memiliki sejarah untuk mendapatkan kelegaan segera dari tindakan tersebut, dan mempelajari keterampilan koping baru membutuhkan waktu,” katanya.

Temukan dukungan
Bersandar pada sistem pendukung dapat membantu Anda mengatasi dan mengelola kecenderungan Anda.

Cook merekomendasikan untuk bertanya kepada teman atau anggota keluarga tepercaya apakah mereka bersedia menjadi pendukung Anda.

“Kami lebih cenderung untuk menindaklanjuti ketika kami dimintai pertanggungjawaban, menemukan seseorang yang dapat melakukan ini sambil bersikap baik dan suportif bahkan lebih baik,” tambah Cook.

Jika seseorang mengalami kesulitan dengan perilaku kompulsif atau impulsif, penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental yang berkualifikasi untuk evaluasi dan panduan lebih lanjut.

Editor


Komentar
Banner
Banner