bakabar.com, JAKARTA - Suasana haru menyelimuti para penyintas gempa bumi di Kabupaten Cianjur yang melaksanakan salat Idulfitri 1444 Hijriah pada Sabtu (22/4).
Ini merupakan salat Id pertama bagi warga yang dirundung duka di tengah keterbatasan, karena masjidnya rusak. Mereka terpaksa melaksanakan ibadah salat Idulfitri di lapangan terbuka yang merupakan bekas reruntuhan masjid.
Kondisi itu terlihat di lokasi pengungsian yang barada di Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Sedikitnya, ratusan warga yang masih mengungsi tampak khusyuk melaksanakan ibadah salat Id di ruang terbuka.
"Alhamdulillah masih bisa salat Id meskipun dengan keterbatasan," ujar Iwan (36) salah seorang warga Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang.
Baca Juga: Pemerintah Gelontorkan Rp1,2 Triliun untuk Puluhan Ribu Korban Gempa Cianjur
Senada, Ujang Rahmat (40) warga Desa Mangunkerta mengungkapkan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam pelaksanaan salat Idulfitri tahun ini menjadi keberkahan tersendiri bagi mereka.
"Terpenting bagi kami saat ini masih bisa melaksanakan salat Idulfitri. Semoga ke depannya ada keberkahan bagi para penyintas dan bisa secepatnya bangkit. Semoga di lebaran tahun depan semua sudah pulih, sehingga masjid untuk salatnya lebih nyaman lagi dan rumah-rumah warga sudah rampung diperbaiki atau dibangun kembali," ucapnya.
Sementara itu, di Desa Cibulakan, warga melaksanakan salat Idulfitri di lapangan terbuka yang merupakan bekas permukiman warga. Tempat itu rusak akibat gempa bumi.
Asep Syaifullah (45) warga Desa Cibulakan, mengaku melaksanakan salat dengan khusyuk meskipun berlangsung di lapangan terbuka bekas rumah yang ambruk.
Baca Juga: Huntap Relokasi Korban Bencana Gempa Cianjur Belum Ditempati
"Ya meskipun kondisinya begini, kami tetap bersyukur masih bisa melaksanakan salat Id usai sebulan berpuasa," katanya.
Masih di Desa Cibulakan, tepatnya di Kampung Garogol, warga melaksanakan salat Idulfitri di masjid darurat yang dibangun oleh relawan.
Sementara itu, penyintas gempa asal Desa Mekarsari, Kecamatan Cianjur bersyukur bisa melaksanakan salat Id dengan nyaman. Pasalnya, masjid yang rusak sudah diperbaiki. Kini masjid sudah bisa digunakan untuk kegiatan salat Idulfitri.
Senada, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Cianjur Pratama Nugraha mengaku prihatin dengan kondisi yang dialami oleh para korban gempa, utamanya warga yang tinggal di Desa Mekarsari.
Baca Juga: Gegara Mandor Kabur, Pembangunan Rumah Korban Gempa Cianjur Mangkrak
Pratama menegaskan, Bupati Cianjur telah memberikan arahan dan instruksi kepada semua OPD di lingkup Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk hadir menemani para warga terdampak bencana gempa.
"Kami hadir melaksanakan salat Id dengan para warga terdampak gempa sebagai bentuk dukungan moril di masa pemulihan pasca bencana gempa," ujar Pratama yang merupakan Liaison Officer (LO) dalam recovery gempa Cianjur.
Usai melaksanakan salat Id di Mesjid Jami Al Hikmah, Kampung Caringin, Desa Mekarsari, Kecamatan Cianjur, Pratama menjelaskan pemerintah daerah tidak tinggal diam. Mereka akan bertanggungjawab untuk masa pemulihan pasca bencana gempa Cianjur.
"Musibah gempa ini menyiratkan makna kepada kita untuk memperbanyak ibadah dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, kami berharap para warga yang terdampak gempa bisa mengambil hikmah dari apa yang telah terjadi dan tetap semangat serta sabar dalam proses pemulihan pasca gempa ini," tandasnya.