bakabar.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengaku belum mengantongi persoalan mangkraknya pembangunan rumah tahan gempa (RTG) di Kabupaten Cianjur.
"Gak mungkin saya cuma baca media terus langsung klarifikasi. Saya harus terima laporannya dululah," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari kepada bakabar.com, Jumat (20/10).
Muhari menegaskan saat ini pihaknya akan mencari kebenaran informasi mengenai mangkraknya RTG di Cianjur. Meski begitu ia menilai bila persoalan RTG mangkrak itu benar maka pihaknya tidak segan akan mengambil tindakan serius.
"Jika tidak serius tidak mungkin kita gelontorkan uang secepat itu," katanya.
Baca Juga: Salah Prosedur Diduga Jadi Penyebab RTG Cianjur Mangkrak
Baca Juga: Pembangunan RTG Cianjur Mangkrak, Warga Ajukan Somasi
Sebelumnya, Bupati Kabupaten Cianjur Herman Suherman mengungkap penyebab mangkraknya pembangunan Rumah Tahan Gempa (RTG) korban bencana gempa bumi Cianjur. Hal itu disebabkan karena adanya permainan aplikator atau pelaksana yang memanipulasi data.
Menurut Herman, para aplikator memanipulasi data dengan menyerahkan foto rumah yang sudah selesai 100 persen dan ditandatangani oleh pemilik rumah. Selanjutnya diajukan ke BPBD agar dicairkan.
"Contohnya rumah belum selesai, kemudian difoto rumah yang lain yang sudah selesai 100 persen jadi seolah-olah selesai," tuturnya kepada bakabar.com, Jumat (13/10).