bakabar.com, BANJARBARU – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengambil langkah proaktif dalam mengatasi cuaca ekstrem di Kalimantan Selatan dengan melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).
Langkah ini bertujuan untuk mengurangi intensitas hujan guna mencegah banjir yang berpotensi mengancam wilayah tersebut.
Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB, Agus Riyanto, menyampaikan bahwa operasi ini dilakukan dengan berkoordinasi bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)serta pemerintah daerah.
“Kami melakukan operasi ini bukan untuk menghilangkan hujan, tetapi untuk mengurangi atau mereduksi curah hujan di wilayah daratan agar tidak menimbulkan genangan air atau banjir,” jelas Agus Riyanto, Kamis (30/1).
Modifikasi cuaca ini dilakukan dengan menebarkan bahan tertentu ke atmosfer, seperti garam dan kapur tohor, untuk mengontrol curah hujan.
•Garam digunakan untuk mempercepat turunnya hujan di lokasi yang tidak berisiko banjir. Sedangkan kapur tohor berfungsi untuk membuyarkan awan-awan hujan agar tidak terkumpul dalam jumlah besar di daratan.
Dalam satu kali operasi, BNPB membawa 1 ton bahan untuk disebarkan. Salah satu teknik yang digunakan adalah mengalihkan hujan ke laut, sehingga curah hujan di daratan berkurang secara signifikan.
“Target kami adalah menjatuhkan hujan ke wilayah yang tidak berbahaya, seperti laut, agar tidak terjadi akumulasi air di daratan,” jelasnya.
Pelaksanaan OMC ini berlangsung selama dua hari, mulai 29 hingga 30 Januari 2025. BNPB akan terus mengevaluasi situasi dengan BMKG untuk menentukan apakah operasi perlu diperpanjang.
Menurut Agus Riyanto, efektivitas modifikasi cuaca ini mencapai lebih dari 70 persen, sehingga menjadi langkah strategis dalam upaya mitigasi bencana.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalimantan Selatan, Bambang Dedi Mulyadi, mengapresiasi respons cepat BNPB dalam menangani kondisi cuaca ekstrem.
“Kami sangat bersyukur BNPB bergerak cepat dalam membantu daerah kami. Ini adalah bentuk nyata perhatian pemerintah pusat terhadap perlindungan masyarakat Kalimantan Selatan dari bencana banjir,” ujar Bambang.
Ia juga berharap operasi ini dapat memberikan dampak signifikan dalam mitigasi bencana banjir yang melanda Kalimantan Selatan.