bakabar.com, JAKARTA – Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto menilai mutasi Kombes Takdir Mattanete ke Yanma Mabes Polri diduga adanya tindak pelanggaran.
Pasalnya, Bambang menganggap mutasi tersebut justru berbanding terbalik dengan posisi jabatan yang sebelumnya diemban oleh Takdir Mattanete.
Baca Juga: Kombes Takdir Di-yanma-kan, Kapolda Kalsel Angkat Bicara
“Iya, dugaan ke arah sana (tindak pelanggaran) pasti ada, mengingat jabatan di Yanma tidak strategis sebelumnya,” ujar Bambang kepada bakabar.com, Sabtu (22/7).
Kendati demikian, Kapolda Kalimatan Selatan Andi Rian yang merupakan pimpinan Kombes Takdir membantah mutasi berkaitan dengan dugaan pelanggaran.
Baca Juga: Melirik Gaya Hidup Kombes Takdir Mattanete yang Gemar Bersepeda
Namun, Bambang Rukminto menilai bahwa setiap perwira Polri yang dimutasi lantaran promosi pendidikan seharusnya tidak ditempatkan di Yanma Mabes Polri.
“Kalau dicopot dari jabatan strategis karena promosi sekolah, Sespimti, Seskogab atau Lemhanas biasanya memang dinonjobkan tetapi tidak di Yanma melainkan sebagai Analisis Kebijakan,” jelas Bambang.
Sebelumnya, Kapolda Kalsel Andi Rian menganggapi mutasi terhadap Kombes Takdir Mattanete tidak berkaitan dengan dugaan pelanggaran maupun demosi.
"Tidak ada istilah demosi [penurunan jabatan]. Semuanya persoalannya yang ke Mabes itu ada tiga, satu lagi ke Sespim [sekolah]," ujar Andi Rian usai Serah Terima Jabatan di Aula Mathilda Mapolda Kalsel. Beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Kombes Takdir Di-yanma-kan, Kapolda Kalsel Angkat Bicara
Pergantian posisi, kata Andi Rian, merupakan penyegaran di batang tubuh Polda Kalsel. "Semuanya tentu berharap itu menjadi bagian dari pada perjalanan karir," ucapnya.
***
Takdir sendiri merupakan jebolan Akademi Polisi 1998 yang berlatar serse. Sederet jabatan pernah ia emban sebelum menjadi orang nomor satu di Direktorat Polairud Kalsel.
Profil Takdir di halaman selanjutnya: