Polemik Pembebasan Lahan

Pemkab Klaten Bantah Tudingan Tak Sosialisasikan Rusun untuk Warga Pepe

Kepala Bidang Perumahan Rakyat Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Klaten, Budi Susilo mengatakan telah menyediakan 8 kamar di Rusunawa Klaten

Featured-Image
Rusunawa Klaten. Foto: apahabar.com/Fernando

bakabar.com, KLATEN - Pemerintah Kabupaten Klaten membantah tudingan warga Desa Pepe yang tanah dieksekusi untuk pembangunan proyek jalan tol Jogja-Solo, yang menyebut tidak mengetahui informasi mengenai rumah susun yang disediakan Pemkab Klaten.

Kepala Bidang Perumahan Rakyat Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten, Budi Susilo menerangkan pihaknya telah mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai keberadaan Rusun Klaten.

Dalam sosialisasi yang dilakukan pihaknya menyampaikan telah menyediakan sebanyak 8 kamar di Rusun Klaten untuk warga Desa Pepe. Selain itu, pihaknya berdalih warga sudah menempati di rumah saudara ataupun di rumah kontrakan.

Baca Juga: Sesal Warga Pepe Klaten Korban Proyek Tol: Belum Dibayar, Dieksekusi Duluan!

Budi mengatakan rusunawa tersebut sebelumnya telah dipersiapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang terlibat dalam pengadaan jalan tol sejak tanggal 8 Mei 2023 lalu.

"Tinggal mereka mau menempati enggak. Itukan permintaan dari pihak PPK, bukan mereka dipaksa ke situ. Kita sebagai pemerintah daerah hanya menyediakan saja," katanya saat dihubungi bakabar.com, Jumat (19/5).

Meski begitu, kata Budi, pihaknya membebaskan kepada warga Desa Pepe mengenai tawaran Pemkab Klaten agar dapat menempati Rusunawa Klaten tersebut.

Baca Juga: Menutup Tol Jatikarya 1 Dituding Melanggar Hukum, Pengacara: Mereka Menduduki Tanahnya!

Tawaran menempati Rusunawa Klaten tersebut menurutnya merupakan kebaikan hati dari pihak PPK. Sebab, secara aturan usai dilakukan eksekusi tidak disediakan tempat bagi warga yang lahannya digusur.

Lebih lanjut, Budi menerangkan sesungguhnya rusunawa tersebut ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Namun, saat ini disediakan untuk warga terdampak proyek jalan tol Solo-Jogja tersebut.

"Kita sediain rusunawa itu selama 1 bulan. Kita hanya menyediakan tempat tinggal saja. Kalau fasilitas urusan pribadi masing-masing. Sampai warga menemukan lahan rumah yang pasti," terangnya.

Baca Juga: Tagih Janji Soal Uang Ganti Rugi, Warga Ancam Kembali Tutup Tol Jatikarya 1

Mengenai Rusun Klaten yang saat ini belum ditempati oleh warga Desa Pepe, pihaknya menduga warga masih diselimuti rasa gengsi untuk menempatinya.

"Masak rumah hanya di tipe 21 tinggal di rusun, kumpul dengan masyarakat berpenghasilan rendah. Itukan butuh adaptasi yang lama kalau tinggal di rusunawa itu," tandasnya.

Ruangan dalam Rusunawa Klaten. Foto : bakabar.com/Fernando
Ruangan dalam Rusunawa Klaten. Foto : bakabar.com/Fernando

Sementara dari pantauan bakabar.com di Rusunawa Klaten memang disisakan 8 kamar kosong untuk warga terdampak proyek tol. Hingga saat ini kamar tersebut belum ada yang mengisi.

Adapun fasilitas di dalam kamar rusun tersebut berisi dapur, kamar mandi, ruang tamu, dan juga satu buah kamar.

Editor


Komentar
Banner
Banner