bakabar.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan menetapkan Klaten sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio seusai penemuan satu kasus positif di Manisrenggo.
Kemenkes mengkonfirmasi adanya satu kasus positif polio yang menyerang anak usia enam tahun di Manisrenggo, Klaten. Meski baru satu kasus, Kemenkes menetapkan KLB Polio.
Sebagai tindak lanjutan, Dinas Kesehatan Klaten akan menyelenggarakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) untuk mengurangi risiko menular pada anak-anak lain.
"WHO sendiri sudah punya jadwal untuk vaksinasi polio, yakin 15 Januari 2024 mendatang," ujar Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM, seorang Dokter Onkologi, pada Jumat (5/1).
Menurut data WHO, satu dari 200 infeksi polio menyebabkan kelumpuhan permanen dan 5-10% meninggal dunia. Virus ini cenderung menyerang anak di bawah usia 5 tahun dan belum tervaksinasi.
"Iya, polio bisa menyebabkan kematian karena adanya otot pernapasan yang tidak dapat bergerak, Virus polio memang menyerang sistem saraf dan bisa sebabkan kelumpuhan total hanya dalam waktu hitungan jam," ucapnya.
Metode Penularan dan Gejalanya
Virus ini menular dan masuk melalui mulut dan kemudian berkembang biak di dalam usus. Tak hanya itu, menurut Prof. Zubairi, risiko penularan akan semakin tinggi jika sanitasi lingkungan yang buruk, karena virus terdapat di dalam feses dan menyebar.
"Hewan lalat juga berkontribusi dalam penularan, memindahkan virus dari feses ke makanan. Jadi hati-hati saat makan, ya," katanya.
Gejala pada anak yang ditimbulkan berupa demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, leher kaku, dan nyeri pada badan.
Sehingga pencegahannya dapat dilakukan dengan vaksinasi polio segera. Tak hanya itu, menerapkan perilaku hidup sehat dengan fasilitas kamar mandi yang layak, rajin mencuci tangan, serta menjaga kebersihan menjadi satu cara yang dapat dilakukan.