apahabar, JAKARTA - Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan memberikan bantuan uang sewa bagi warga korban gempa Cianjur yang menampung sesama pengungsi yang rumahnya sudah hancur.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengatakan bagi korban gempa Cianjur yang rumahnya masih baik bisa menampung sesamanya untuk sementara. Mereka akan mendapatkan kompensasi dari pemerintah.
"Kalau misalnya punya ruangan kosong itu bisa menampung tetangganya, menampungnya tidak gratis. Ada bantuan dari pemerintah sebagai uang sewa," kata Suharyanto di Jakarta, Minggu (27/11) melansir Antara.
Baca Juga: Hari Kelima, BNPB Laporkan 310 Orang Meninggal dalam Gempa Cianjur
Suharyanto melanjutkan mereka telah melakukan pemeriksaan ke rumah-rumah warga korban gempa Cianjur. Ada beberapa rumah dalam keadaan baik, namun pemilik enggan menempati rumahnya karena takut gempa susulan.
Kini BNPB berupaya mengimbau kepada masyarakat yang rumahnya masih baik untuk bisa kembali ke rumahnya. Permintaan ini merujuk pada hasil analisis gempa dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan warga sudah aman kembali ke rumah.
"Yang rumahnya mengalami rusak ringan sedang bisa kembali ke rumahnya. Yang rumah rusak berat secara paralel dilaksanakan pendataan supaya segera bisa dibangun," tuturnya.
Bagi warga yang tidak memiliki tetangga yang rumahnya masih bisa ditempati pascagempa, akan didirikan tenda-tenda keluarga di sekitar rumahnya. Kepala BNPB menuturkan Pemerintah Kabupaten Cianjur juga akan mengadakan beberapa ribu tenda keluarga.
Baca Juga: Hari Keenam Gempa Cianjur, BNPB: 14 Orang Masih dalam Pencarian
"Bupati Cianjur juga tadi koordinasikan sudah akan mengadakan beberapa ribu tenda keluarga," ujarnya.
Upaya tersebut dilakukan agar warga dapat berada dekat dengan rumahnya yang rusak berat, sehingga bisa mulai membersihkan puing-puing rumahnya dan menyelamatkan harta bendanya.
BNPB bekerjasama dengan TNI juga akan mengerahkan sumber dayanya untuk membantu membersihkan puing-puing rumah warga, sehingga proses pembersihan puing-puing dapat lebih cepat dilakukan.
Selain itu, para pengungsi terutama yang mengungsi di tenda dengan kapasitas di atas 25 orang dapat berangsur-angsur meninggalkan tenda pengungsian dan kembali ke sekitar rumahnya masing-masing.
BNPB mencatat ada sebanyak 73.874 orang pengungsi di 325 titik dan tersebar di 5 kecamatan di Kabupaten Cianjur. BNPB merinci ada 33.713 laki-laki dan 40.161 perempuan, termasuk di dalamnya 92 penyandang disabilitas, 1.207 ibu hamil, dan 4.240 lansia.