Makin Cakap Digital

Pelajar SD, SMP, hingga SMA di Batam Belajar Etika Berjejaring, Jarimu Harimaumu

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) kembali menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Sumatera bagi siswa/siswi

Featured-Image
Ribuan siswa di sekolah Batam mengikuti nobar literasi digital garapan Kemenkominfo.

bakabar.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) kembali menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Sumatera bagi siswa/siswi SD, SMP, hingga SMA di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Nonton bareng (nobar) kali ini mengangkat tema “Etika Berjejaring: Jarimu, Harimaumu!” dan telah digelar pada Kamis (20/7) pukul 10.00-12.00 WIB.

Bertujuan untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga tahun 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital. Kegiatan digelar dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.

Baca Juga: Nobar Literasi Digital di SD Muara Enim Bahas Internalisasi Nilai Pancasila 

Berdasarkan laporan We Are Social, jumlah pengguna internet di Indonesia pada Januari 2022 mencapai 204,7 juta orang atau meningkat 2,1 juta dari tahun sebelumnya.

Di mana 191,4 juta penggunanya menggunakan media sosial. Namun, penggunaan internet tersebut membawa berbagai risiko. Karena itu peningkatan penggunaan teknologi internet perlu diimbangi dengan kemampuan literasi digital yang baik agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan bijak dan tepat.

Hasil survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Katadata Insight Center (KIC), didapatkan skor atau tingkat literasi digital masyarakat Indonesia pada tahun 2022 berada pada angka 3,54 poin dari skala 1-5. Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori sedang.

Baca Juga: Literasi Digital, Kemenko Ekonomi: Percepat Masyarakat Adopsi Teknologi

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Semuel Abrijani Pangerapan menilai indeks literasi digital Indonesia belum mencapai kategori baik.

“Angka ini perlu terus kita tingkatkan dan menjadi tugas kita bersama untuk membekali masyarakat kita dengan kemampuan literasi digital,” katanya melalui virtual.

Kegiatan nonton bareng (nobar) dengan jumlah siswa 8.000 tersebut menyuguhkan materi yang didasarkan pada empat pilar utama Literasi Digital yakni kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Dalam kegiatan tersebut menampilkan sejumlah narasumber, narasumber pertama yakni Rektor Universitas Putra Indonesia Cianjur, Dr. Astri Dwi Andriani, M.I.Kom., membawakan materi keamanan digital.

Gerakan literasi digital di SMA Batam diisi oleh beragam narasumber berkompeten.
Gerakan literasi digital di SMA Batam diisi oleh beragam narasumber berkompeten.

Selain adanya kejahatan di dunia nyata, terdapat juga kejahatan di dunia maya salah satunya phising. Phising merupakan pencurian data pribadi yang merugikan dengan teknik pengelabuan.

Untuk itu, para pengguna harus memerhatikan keamanan digital dengan cara waspada terhadap pesan yang mencurigakan, tidak sembarangan klik link atau tautan, waspada jika diminta data pribadi, memastikan keamanan website dengan memilih simbol gembok terkunci dan pilih url HTTPS, menggunakan password yang sulit, menghindari wifi publik, dan mengaktifkan 2FA (Two Factor Authentication).

“Cermati alamat situs, tadi kan contohnya di belakang, informasi lebih lanjut silakan klik tautan di bawah ini www.promoramadhan.blogspot.com, nah kalau belakangnya .blogspot.com atau wordpress.com itu abaikan saja teman-teman, karena itu website gratis yang bisa diakses sama siapa aja," jelasnya. 

"Karena biasanya perusahaan komersial belakangnya .com, nah itu biasanya umumnya terpercaya, karena dia harus nyewa hostingan tertentu yang perlu biaya, biasanya kan akun-akun profesional .com atau .co.id perusahaan komersil yang ada di Indonesia, itu boleh," jelasnya lagi. 

Baca Juga: Nobar Literasi Digital di SMP Lampung Timur, Yuk Sebar Konten Positif

Atau biasanya, sambung dia, institusi pendidikan belakangnya .ac.id akademik yang ada di Indonesia, atau belakangnya .gov berarti itu institusi pemerintahan. Dan jangan percaya kalau ada SMS ‘selamat anda mendapatkan hadiah’ yang nomornya personal kaya 0856.

"Jangan percaya, karena umumnya perusahaan yang ngeshare informasi pakai SMS blast itu biasanya langsung ‘BCA atau BRI Point atau BCA Finance’ dan lain sebagainya,” jelas Astri.

Giliran narasumber kedua, Adimaja, ST, MM, MMG, selaku Analisis Kebijakan Bidang SMA Dinas Pendidikan Prov. Kepulauan Riau, berbicara terkait etika digital. Adimaja menyebut ‘jarimu harimaumu’ adalah peringatan ketika memasuki dunia digital agar tidak salah dalam bertindak.

Etika dalam berjejaring yang harus dimiliki, kata dia, adalah bersikap bijak dan bertanggung jawab terhadap informasi yang dibagikan, serta selalu bersikap sopan kepada orang lain.

Baca Juga: Literasi Digital di SMP Aceh Besar Bahas Pendidikan Karakter Gen-Z

Baca Juga: Keamanan Siber, Mastercard Indonesia Beri Literasi ke Masyarakat

“Informasi yang bermanfaat contohnya kita membagikan tentang pelajaran, kita membagikan tentang usaha, bisnis jualan online dan sebagainya, itu adalah hal yang bermanfaat bagi diri kita maupun orang lain, tetapi ketika mem-bully, membagikan informasi yang berkaitan dengan suku, agama, RAS, dan membuat ketersinggungan, maka itu akan berdampak secara sosial dan hukum kepada kita yang melakukannya,” ujar Adimaja.

Selanjutnya, M. Fadhil Achyari yang merupakan seorang Public Speaker dan key opinion leader (KOL), tampil menyampaikan bahwa hal-hal buruk yang kita bagikan di sosial media itu sudah bukan milik pribadi tapi sudah milik publik. Untuk itu, sebaiknya menjaga rekam jejak digital dengan baik serta bijak dalam berkomentar di sosial media.

Baca Juga: Literasi Digital di SMP Aceh Besar, Pendidikan Karakter Gen Z Jadi Fokus

“Jangan mengedepankan yang namanya ‘ego’, karena kalau kita ke depankan yang namanya ‘ego’, kita mau semuanya, tapi tidak, kita harus lihat kembali, nah kira-kira kalau saya komentar ini benar atau gak ya, ada orang yang tersakiti atau gak ya, maka teman-teman nanti akan mendapatkan hal-hal positif dari kemudahan bermedia sosial, maupun interaksi yang dilakukan di ruang digital,” kata Fadhil.

Di akhir sesi nobar, para peserta diberikan kesempatan mengajukan pertanyaan yang dijawab langsung oleh narasumber, dengan dipandu moderator Diny Brilianti dan pembawa acara Indah Fadillah.

Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, Youtube @literasidigitalkominfo serta website literasidigital.id.

Editor


Komentar
Banner
Banner