bakabar.com, JAKARTA - Pasar dunia dalam kondisi yang labil. Membuat harga Bitcoin (BTC) terus alami konsolidasi.
Dari pantauan bakabar.com. BTC masih berada di level kisaran USD26.000 (sekitar Rp 396 juta). Bahkan sempat di USD 25.000 (Rp 381 juta).
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengungkapkan. Dari data analisis teknikal grafik mingguan. Bitcoin memungkinkan koreksi drastis.
"Ya, BTC punya peluang untuk pasang harga diskon," katanya kepada bakabar.com, Sabtu (26/8).
Baca Juga: Bitcoin Masih Labil, Jackson Hole Economic Symposium Jadi Sorotan
Kata dia, momen ini bisa dimanfaatkan. Investor bisa melakukan akumulasi dalam jangka panjang.
"Target saat ini berada di kisaran USD 22.000 (sekitar Rp 335 juta) hingga USD 20.000 (sekitar Rp 305 juta)," ungkapnya.
Lebih lanjut, grafik ini sejalan dengan garis Fibonacci, 61,8 persen. Umumnya bisa menjadi indikator dari titik harga pulih.
Kemudian, Indikator relative strength index (RSI) dan Moving average convergence/divergence (MACD) juga memberikan dukungan pada skenario koreksi ini.
"terlihat dari dominasi volume penjualan dibandingkan volume pembelian," terang Fyqieh.
Baca Juga: Bitcoin Anjlok, Investor Harus Apa?
Sementara, perubahan mendadak dari pandangan Jerome Powell. Akan menghentikan peningkatan suku bunga acuan. Serta meningkatkan jumlah uang yang beredar. Dapat menghasilkan dampak yang signifikan bagi kripto.
Aset kripto berisiko seperti saham. Berpotensi mengalami kenaikan. Bitcoin akan terbawa pulih dan mencapai kembali di kisaran USD 30.000 (Rp 457 juta).
"Ya, jadi membuka peluang untuk pertumbuhan menjelang peristiwa halving berikutnya," jelasnya.