bakabar.com, JAKARTA - Anjloknya harga mata uang kripto, Bitcoin (BTC) menciptakan suasana "ketakutan" di kalangan investor. Namun bukan berarti tak ada peluang cuan.
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur meminta agar investor memantau obrolan terkait SEC vs Ripple. Dalam kasus ini, adalah banding dan pembaruan pengajuan aplikasi ETF Bitcoin.
Kata dia, Kemajuan SEC menuju banding dapat membuat ruang aset digital semakin berantakan.
Baca Juga: Isyarat Bollinger Bands, Bitcoin Bakal Bergerak Mengejutkan
"SEC terus mendorong peraturannya dengan agenda penegakan hukum," katanya kepada bakabar.com, Senin (21/8).
Sementara persetujuan ETF Bitcoin akan memberikan dukungan harga. Posisi SEC pada ETF spot tetap menjadi kuncinya.
Lebih jauh, kata dia, dalam jangka pendek Bitcoin akan mengalami sideways hingga September mendatang. Pasalnya, pasar kripto sedang sangat dinamis, tak stabil.
"Penting untuk investor menjalankan strategi dollar-cost averaging (DCA) untuk jangka panjang," ungkapnya.
Metode dollar-cost averaging melibatkan pembelian Bitcoin dalam jumlah tetap secara berkala. Tanpa memperhatikan fluktuasi harian harga.
"Dengan metode itu (DCA) investor berpotensi meraih keuntungan," jelasnya. Dapat mengurangi dampak volatilitas pasar terhadap investasi.
Baca Juga: Harga Bitcoin Anjlok, Elon Musk Jual Aset
Biar tahu saja. Saat ini, Bitcoin mengalami penurunan yang drastis. Setelah koreksi ke level USD25.300, BTC sedang berusaha untuk pulih.
BTC sempat naik 6,2 persen menjadi USD26.909 dan capai ke titik tertinggi awal di USD27.068 sebelum jatuh kembali.
Dari pantauan bakabar.com, sepanjang pagi ini. BTC tidak alami pergerakan yang signifikn. Posisinya tetap berada pada level USD26.098, Senin (21/8).