News

Partai Ummat Tuding Bawaslu Tidak Ngerti Politik Identitas

Partai Ummat akan menemui Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait politik identitas yang diusung partai tersebut.

Featured-Image
Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais menyampaikan keterangan pers sesuai Partai Ummat ditetapkan sebagai salah satu peserta Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta (Foto: apahabar.com/Bambang S.)

bakabar.com, JAKARTA - Partai Ummat akan menemui Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait politik identitas yang diusung partai tersebut.

Juru Bicara Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya menilai Bawaslu sebagai penyelanggara Pemilu, tidak mengetahui makna narasi politik identitas yang diusung Partai Ummat.

"Bawaslu tahu nggak makna itu, jadi Bawaslu mendapatkan informasi yang keliru. Kan politik identitas sama partai lain juga melakukan, orang mau kampanye pakai jilbab sebelumnya nggak pakai jilbab, kalau menjelang pemilu keluar masuk masjid, itulah yang disebut pencurian identitas," ujar Mustofa saat dihubungi apahabarcom, Rabu (22/2).

Baca Juga: Partai Ummat Usung Politik Identitas, Bawaslu: Jangan Gunakan Masjid untuk Kampanye!

Untuk itu, Mustofa menegaskan, akan bertemu dengan Bawaslu untuk meluruskan diksi politik identitas, supaya masyarakat dan media tidak tersesat.

"Jadi  kami luruskan, kami akan datang ke Bawaslu dan menjelaskan apa arti sebuah politik identitas, apa pencuri itu  pencurian identitas, nanti kami akan datang ke sana kok," ujarnya.

Baca Juga: KPU-Bawaslu Kompak Kecam Politik Identitas Partai Ummat

Mustofa menegaskan bahwa politik identitas yang digaungkan, bukanlah politik dengan narasi sentimen SARA. Ia mencotohkan, politik SARA itu seperti yang dilakukan olek eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Siapa yang melakukan cara itu Ahok yang yang memulai,  kita akan melakukan itu, kita tidak mau dipenjara seperti dia," ujarnya

"Kita akan salat akan mengaji, akan zakat, akan berbaju muslim, akan membaca Alquran, mau pemilu ataupun tidak, itulah yang disebut politik identitas tidak berubah hanya karena pemilu," tambahnya.

Baca Juga: Bawaslu Layangkan Teguran Keras Narasi Politik Identitas Partai Ummat

Mustofa kembali menegaskan partai Ummat tidak akan melakukan kampanye di tempat ibadah, karena hal tersebut dilarang dalam Undan-undang Pemilu.

"Wah itu kan undang-undang pemilu melarang, masa kita melakukan itu, ya ndaklah, kita tidak setuju itu Amien Rais tidak bodoh itu," tandasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner