Mencuci Hidung

Neti Pot, Teknik Mencuci Hidung yang Aman Dilakukan untuk Sinunitis

Neti pot adalah teknik mencuci hidung sebagai salah satu pengobatan bagi penderita alergi, pilek, rinitis, serta sinus.

Featured-Image
Mengenal Neti Pot, Teknik mencuci hidung untuk penderita pilek, sinus dan alergi. Foto: womenshealthmag

bakabar.com, JAKARTA - Neti pot, adalah teknik mencuci hidung sebagai salah pengobatan bagi penderita alergi, pilek, rinitis, serta sinus.

Cara ini dilakukan untuk melegakan hidung tersumbat dengan cara yang aman. Jika belum pernah mencoba, hal ini terlihat menakutkan. Namun mempelajari cara menggunakannya akan memberikan opsi lain untuk mengobati hidung tersumbat saat membutuhkannya.

Neti pot bukanlah hal yang baru, pengobatan ini sudah ada berabad-abad lalu, berawal dari pengobatan Ayurveda. Dan bermanfaat untuk penyakit seperti pilek, flu dan infeksi sinus.

"Ini dapat membantu menghilangkan lendir dari hidung dan melegakan napas," ucap Aaron Pearlman, MD, ahli THT di Weill Cornell Medicine dan New York-Presbyterian, dilansir Womens Health.

Cara Melakukan Neti Pot atau Nasal Wash yang Benar

Menggunakan Netti Pot yang benar dan higienis sangat dianjurkan. Foto: womenshealthmag
Menggunakan Netti Pot yang benar dan higienis sangat dianjurkan. Foto: womenshealthmag

Baca Juga: Anak Kota Lebih Mudah Kena Alergi Ketimbang Anak di Pedesaan

Neti pot, menyerupai teko teh mungil, dengan bahan bulat yang menampung larutan garam, yang membersihkan lendir dari hidung, dengan cara  mengalirkan cairan ke hidung.

Neti pot sebenarnya salah satu cara untuk melakukan nasal saline irrigation atau teknik mencuci hidung dengan larutan garam. Beberapa diantaranya adalah dengan alat suntik (spuit), menggunakan botol, atau semprot (spray).

Cairan yang digunakan pada pengobatan ini berupa larutan garam yang higienis, Pearlman merekomendasikan untuk membelinya di apotek atau toko obat yang sudah tersetifikasi, dibandingkan menggunakan air garam biasa yang ada di dapur.

Dan saat mencampurkan larutan, jangan menggunakan air keran biasa, gunakan air higienis atau yang sudah dimasak dan diamkan hingga suam-suam kuku agar tidak membuat hidung iritasi.

Hal ini karena air keran mengandung sejumlah bakteri kecil, atau protozoa. Saat tertelah, bakteri ini akan berbahaya di saluran hidung.

Baca Juga: Manfaat Kunyit, Mampu Redakan Batuk karena Polusi Buruk

Sebelum melakukannya, pastikan neti pot yang dimiliki sudah dibersihkan, untuk mengurangi kotoran atau bakteri lain menempel dan ikut ke dalam hidung.

Cara menggunakannya adalah dengan memiringkan kepala dan dekatkan carat ke lubang hidung, tuangkan cairan tersebut dan biarkan mengalir ke dalam hidung. Ingat ketika melakukan ini napaslah melalui mulut, bukan hidung.

Lakukan hal tersebut pada sisi lainnya, dan pengobatan ini dapat dilakukan beberapa kali dalam sehari, untuk membersihkan hidung ketika pilek atau memiliki kelebihan lendir di dalamnya.

Pastikan untuk mencuci dan menyimpan neti pot di tempat yang bersih dan higienis, untuk menghindari kotoran atau bakteri lainnya.

Manfaat yang diberikan

Salah satu teknik membersihkan hidung menggunakan botol. Foto: capster
Salah satu teknik membersihkan hidung menggunakan botol. Foto: capster

Pengobatan ini diketahui aman dilakukan, dan bermanfaat bagi pengidap pilek, flu atau infeksi sinus. Menjadi cara tercepat untuk mengeluarkan lendir dari hidung.

Selain itu, dapat dilakukan oleh segala usia, anak-anak hingga orang dewasa dapat melakukannya, asal menggunakan alat dan bahan yang higienis.

Menurut penelitian di The Laryngoscope, melakukan cuci hidung menggunakan larutan garam dapat mengatasi rinosinusitis kronis, beserta gejalanya.

Baca Juga: Polusi Buruk Bikin Anak Mudah Pilek, Obati dengan Bahan Alami

Melakukan pengobatan ini akan membuat hidung, telinga dan tenggorokan merasa tak nyaman, bahkan efek perih dan iritasi pada dalam hidung. Namun hal tersebut akan hilang setelah selesai melakukan pengobatan.

"Melakukan nasal irigation juga dapat menjaga kelembapan bagian dalam hidung, dan mengurangi iritasi," ungkap Andrew Lane, profesor THT, di Johns Hopkins Hospital.

Dr. Pearlman juga menambahkan, jika sinus yang diderita sudah cukup parah ada baiknya berkonsultasi ke seorang ahli dalam bidangnya, untuk dilakukan pengobatan lebih lanjut.

Editor


Komentar
Banner
Banner