bakabar.com, SURABAYA - PT Nestle Indonesia pabrik Kejayan, Kabupaten Pasuruan melakukan PHK 126 karyawannya. Serikat buruh protes.
Berdasar keterangan Serikat Buruh Nestle Indonesia Kejayan (SBNIK), Manajemen Nestle melakukan efisiensi dalam waktu yang singkat. Pihak perusahaan menginformasikan adanya penurunan bisnis dalam 2 minggu terakhir.
“Dampaknya mereka melakukan efisiensi dari buruh yang bekerja di Pabrik Nestle Kejayan” kata perwakilan SBNIK, Ahmad Fauzi, Selasa (14/11).
Menurut dia, 126 buruh menerima surat bebas tugas pada 31 Oktober 2023. Pemberitahuan efisiensi secara mendadak ini baru terjadi pertama kali setelah Pabrik Nestle Kejayan berdiri selama 35 tahun.
Baca Juga: Buruh Jateng Sesalkan Pernyataan Prabowo soal UMR
Para buruh sangat menyayangkan hal ini. Sebab, efisiensi harusnya diumumkan jauh-jauh hari dan ada dialog buruh dan perusahaan.
“Harusnya ada dialog minimal 12 bulan sebelumnya untuk meminimalisir dampak bagi buruh,” ucap Fauzi.
Fauzi menegaskan bahwa SBNIK sangat menghormati dengan kebijakan efisiensi jika memang tidak dapat dihindarkan. Dengan catatan, efisiensi dilakukan secara sukarela, bukan wajib ataupun paksaan.
“SBNIK hanya ingin memastikan anggotanya diperlakukan adil,” tandas Fauzi.
Baca Juga: Buruh Demo ke Disnakertrans Jateng, Protes Tak Dilibatkan Rapat UMR
Akibat efisiensi itu, SBNIK bersama Serikat Buruh Anggota FSBMM Regional Barat, Tengah, dan Timur melaksanakan aksi unjuk rasa serentak pada Senin (13/11). Yakni di Kantor Pusat Nestle Indonesia Jakarta dan Pabrik Nestle Indonesia Kejayan Pasuruan.
Sebagai informasi, PT Nestle Indonesia Pabrik Kejayan merupakan pabrik pengolahan susu sapi dan minuman siap minum (Ready to Drink) yang berdiri sejak tahun 1988. Pabrik Nestle Kejayan sudah 35 tahun berproduksi dan menjadi kontributor utama bisnis PT Nestle Indonesia melalui hasil produk dengan merek terkenal, seperti Bear Brand dan Dancow.
